Sudah agak lama tak berbicara tentang harimau,
Kerana harimau ini terlalu lama menyorok muka,
Ngaumannya yang dulu menggila,
Pernah juga suram menerpa,
Sehingga kita tertanya-tanya,
Adakah harimau ini sudah hilang taringnya?
Hari demi hari,
Bulan pun berganti,
Tahun pun bersilih pergi,
Kini laungan harimau sudah kembali,
Berkat usaha dan jasa bakti,
Pihak-pihak yang pentingkan intergriti.
Kali ini di Piala AFF Suzuki,
Harimau ini kembali beraksi,
Setelah lama menyepikan diri,
Walaupun di awal aksi agak goyah,
Semangatnya tak mudah patah,
Gerak geri kembali diasah,
Agar mangsa-mangsa dapat diratah.
Sudah lama tak rasa macam ni,
Yelah, tak pernah hidup di zaman Mokhtar Dahari,
Sesungguhnya macam nak meletup rasa di hati,
Mungkin betul, bola ini ada kuasa sakti.
Garuda yang kononnya perkasa,
Lambang manusia yang tak pernah reti bahasa,
Puasnya melihat wajah-wajah mereka,
Yang terdiam sebab diganyang Malaysia.
Baru kalian tahu siapa yang berkuasa,
Terbang garuda taklah setinggi mana,
Bila rebah kalian kata angkara laser,
Tak kurang juga yang kata ada dukun baca mantera,
Adat sang kalah,
Garuda pun rasa rimas,
Sebab tu GARUDA AIRLINES selalu terhempas.
Di bumi Melayu ini,
Harimau Malaya kembali,
Di bumi Melayu ini,
Putera-putera muda kita beraksi,
Di bumi Melayu ini,
Kita sepakat tanpa sebarang kompromi.
Mudah-mudahan,
Kejayaan ini diteruskan,
Jangan pula menyombong diri,
Kerna ini baru permulaan langkah,
Sukan SEA, Piala Suzuki,
Moga Olimpik dan World Cup,
Menyusul satu hari nanti.
Tahniah buat Harimau Malaya!
Ini Tanah Tumpah Darahku.
KASIH MEMBAWA PERLBAGAI MAKNA. KASIH JUGA TERKANDUNG BERIBU KISAH. SAMADA KASIH MAMPU PENGUBAT DUKA ATAU KASIH YANG MENCALIT LUKA, BIARLAH KISAH YANG MERAKAMKAN SEMUANYA. SEMOGA YANG MEMBACA BAHAGIA MENYELUSURI KISAH SANG KASIH. BEGITULAH KEHENDAKNYA...
Thursday, December 30, 2010
Monday, December 20, 2010
Akurnya Rakyat kepada Sang Raja..
Raja itu sememangnya berdaulat,
Dari dulu Raja sentiasa diangkat,
Kerna kedaulatannya membawa berkat,
Maka sembah rakyat tanda hormat.
Raja itu tinggi darjatnya,
Mahligainya,
Singgahsananya,
Kerajaannya,
Hatta makamnya,
Semuanya berbeda kelas dan kedudukan.
Yang paling utama adalah mahkota si raja,
Yang begitu diinginkan oleh rakyatnya,
Yang sentiasa mengimpikan siang dan malam,
Kerna mahkota itu kemuncak kejayaan oleh rakyat.
Rakyat berjuang demi mahkota,
Rakyat berperang demi mahkota,
Segala kudrat diberikan,
Segala kekuatan dikeluarkan,
Semuanya demi mahkota sang raja,
Yang sudah lama tidak menjengah halaman rakyat.
Bagi rakyat,
Mahkota itu bukan sekadar daulat raja untuk dijunjung,
Bukan juga sekadar lambang raja untuk disanjung,
Tapi lebih dari yang boleh dihitung.
Mahkota itulah maruah,
Mahkota itulah salasilah,
Mahkota itu juga pencipta sejarah.
Sebab itu rakyat inginkan,
12 hulubalang dijadikan sandaran,
Dikumpulkan semua pengalaman dan kekuatan,
Namun masih tersungkur di tengah jalan.
Skripnya masih serupa,
Walaupun medan perang adalah berbeza,
Semuanya tumbang tatkala sinar ada,
Kelalaian yang akhirnya membawa malapetaka.
Rupanya,
Raja masih ada syaratnya,
Bukan senang merampas mahkotanya,
Mahkota ini tinggi darjatnya,
Sebab itu masih jauh jaraknya.
Kali ini,
Rakyat tetap akur,
Bahawa rakyat perlu banyak bertafakur,
Supaya nanti rakyat tidak terus tersungkur.
Kepada sang raja,
Nantikan kebangkitan si rakyatmu.
Dari dulu Raja sentiasa diangkat,
Kerna kedaulatannya membawa berkat,
Maka sembah rakyat tanda hormat.
Raja itu tinggi darjatnya,
Mahligainya,
Singgahsananya,
Kerajaannya,
Hatta makamnya,
Semuanya berbeda kelas dan kedudukan.
Yang paling utama adalah mahkota si raja,
Yang begitu diinginkan oleh rakyatnya,
Yang sentiasa mengimpikan siang dan malam,
Kerna mahkota itu kemuncak kejayaan oleh rakyat.
Rakyat berjuang demi mahkota,
Rakyat berperang demi mahkota,
Segala kudrat diberikan,
Segala kekuatan dikeluarkan,
Semuanya demi mahkota sang raja,
Yang sudah lama tidak menjengah halaman rakyat.
Bagi rakyat,
Mahkota itu bukan sekadar daulat raja untuk dijunjung,
Bukan juga sekadar lambang raja untuk disanjung,
Tapi lebih dari yang boleh dihitung.
Mahkota itulah maruah,
Mahkota itulah salasilah,
Mahkota itu juga pencipta sejarah.
Sebab itu rakyat inginkan,
12 hulubalang dijadikan sandaran,
Dikumpulkan semua pengalaman dan kekuatan,
Namun masih tersungkur di tengah jalan.
Skripnya masih serupa,
Walaupun medan perang adalah berbeza,
Semuanya tumbang tatkala sinar ada,
Kelalaian yang akhirnya membawa malapetaka.
Rupanya,
Raja masih ada syaratnya,
Bukan senang merampas mahkotanya,
Mahkota ini tinggi darjatnya,
Sebab itu masih jauh jaraknya.
Kali ini,
Rakyat tetap akur,
Bahawa rakyat perlu banyak bertafakur,
Supaya nanti rakyat tidak terus tersungkur.
Kepada sang raja,
Nantikan kebangkitan si rakyatmu.
Thursday, December 2, 2010
Just The Way You Are
If she knows..haha =p
Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day
Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
Her nails, her nails
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy
She's so beautiful
And I tell her every day
Oh you know, you know, you know
Id never ask you to change
If perfect is what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking
If you look okay
You know I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
something happening? hahaha...naaa...
Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day
Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
Her nails, her nails
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy
She's so beautiful
And I tell her every day
Oh you know, you know, you know
Id never ask you to change
If perfect is what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking
If you look okay
You know I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
something happening? hahaha...naaa...
Thursday, November 25, 2010
Sudah-sudahlah..
Ada suatu ketika di waktu malam di Putrajaya,
Dua beradik sedang dalam perjalanan untuk pergi ke Alamanda,
Setibanya di lampu isyarat yang kemudiannya bertukar kepada warna merah,
Si Along yang memandu pun memberhentikan kereta sebagai mematuhi undang-undang dan seterusnya menjunjung rukun negara kita yang keeempat.
Tiba-tiba, tatkala dua beradik tersebut sedang menanti lampu merah itu bertukar kepada lampu hijau,
Dua beradik tersebut mendengar suatu bunyi "BANG",
Yang menandakan bahawa belakang kereta yang mereka naiki telah dilanggar.
Seterusnya, dua beradik ini pun turun bagi melihat keadaan yang lebih jelas,
Mereka melihat sebuah kereta MyVi yang dinaiki oleh dua warga asing,
Lantas, co-driver yakni seorang wanita pun turun,
Kemudian perbualan ini pun berlaku.
Foreigner (F) : why are you guys reverse?
Along (A) : excuse me?
F : yes, you heard me rite? why are u reverse?
A : hello..this road is downhill..how come we can reverse?
F : no..no..no..i saw it. u guys reverse.
Adik (Ad) : excuse me maam. how come we can reverse while the road is downhill? plus, our car is manual gear.
F : no..i know. i saw it. u guys dont lie!
Ad : Excuse me maam. what u said just now?
F : i said dont lie. i know what i saw!
Ad : woman, this is OUR COUNTRY..OUR LAND..we use this road everyday and we know this road much better than you. dont u dare to tell us that we are lying rite now.
F : no..no..dont lie to me.
Melihat kepada keadaan yang semakin tegang dan keadaan kereta yang tidak terjejas,
Si Along pun meminta Si Adik untuk masuk ke dalam kereta dan berlalu pergi.
Situasi di atas adalah situasi tentang betapa celakanya warga asing yang menumpang TUAH di bumi MELAYU ini yang tetap berusaha menegakkan benang yang basah walaupun hakikatnya mereka yang salah. Aku tak paham, kenapalah susah sangat untuk mereka meminta maaf terhadap kesalahan yang mereka lakukan. Dua beradik tersebut tidak mahukan apa-apa yang membebankan si bangsat asing ini. Cukup sekadar permohonan maaf atas kesilapan yang mereka lakukan. Namun, lain pula yang jadinya sehingga Si Adik terpaksa mengeluarkan ayat tersebut kerana tidak tahan dengan sikap kiasu perempuan asing yang sundal itu. Come on lah, dah terang-terang engkau yang salah dan kalaulah betul yang engkau tak salah pun, kenapa engkau pulak yang terhegeh-hegeh nak keluar tapi jantan engkau yang drive tu duduk diam je kat dalam kereta? Susah sangat ke nak mintak maaf?
Kisah ini bukan sekadar di sini,
Tapi banyak juga yang aku dengari dan lihat sendiri,
Tentang manusia yang tak sedar diri,
Menumpang tuah di bumi berdaulat ini.
Engkau ingat engkau siapa,
Cuma datang belajar dan juga bekerja,
Bukannya engkau yang bangunkan ini negara,
Maka hormatlah kami yang berkuasa.
Biadap engkau aku tak tahan,
Kurang ajar engkau pun boleh tahan,
Jenis bangsa yang tak hormat orang,
Nasib engkau baik jumpa kami yang reti hormat orang.
Pada mula aku menyangka,
Orang Arab mesti baik-baik belaka,
Rupa-rupanya sangkaanku meleset,
Padahal mereka lagi teruk dari pelesit.
Aku jadi buntu,
Islam datang dari bumimu,
Al-Quran itu bahasamu,
Muhammad dari kalangan bangsamu,
Mengapa kalian perangai macam hantu,
Mungkin kerana kalian masih berbangsa arab,
Sifat jahiliyah warisan dari moyangmu.
Tak kurang pula orang indonesia,
Tak sedar diri negara porak peranda,
Bila ada sedikit tersilap bicara,
Nun terus Ganyang Malaysia,
Betapa biadapnya bangsamu,
Indon durjana yang tak kenal erti syukur,
Tatkala anak-anakmu susah mencari sesuap nasi,
Bumi Melayu ini tempat engkau mencari rezeki,
Sanggup bergadai nyawa menyorok di dalam peti,
Asalkan dapat lepas sekatan pihak yang berintegriti,
Tapi bila peluang dah diberi,
Engkau merompak, menyamun dan mencuri,
Memang wajar amah-amah itu dimamah,
Kalau ikutkan hati lagi elok dilapah,
Baru mereka tahu yang kita tak mudah mengalah.
Itu belum lagi kisah india dan cina,
Yang dua-dua lagi tak paham bahasa,
Orang dah kata jangan pertikai hak istimewa,
Lagi engkau nak usik harta pusaka,
Raja kami engkau hina,
Bahasa kami engkau kata takkan berjaya,
Agama kami pun engkau tetap nak cuba,
Jangan sampai kami tarik warganegara,
Kerana tetamu tetap tetamu,
Penumpang tetap penumpang,
Sampai satu masa kalian perlu tahu,
Adab menumpang dan adab bertamu,
Supaya kalian sedar siapa tuan yang menumpangkan kamu.
Tapi mungkin juga sebab kita,
Terlampau sangat bagi muka,
Bila mereka cakap dan buat apa yang mereka suka,
Kita masih lagi cakap takpa,
Hati mereka kita masih nak jaga,
Harta kita mereka boleh kongsi bersama,
Tanah kita tetap mereka yang punya,
Akhirnya kita yang merana,
Little India kita bina,
Sanggup panggil Perdana Menteri sana,
Nun penuh bendera mereka,
Macamlah mereka segala-galanya.
Petaling Street pun kita reka,
Untuk samseng-samseng celaka tunjuk kuasa,
Silap sikit pistol dihala,
Sampai kita pula yang dalam bahaya.
Jalan Damai pun apa kurangnya,
Buat bangsa jahiliyah kumpul harta,
Sampai kita sanggup bagi mereka rasa,
Tempat itu mereka punya.
Namun pernah ke kita terfikir,
Di India,
Di China,
Di Indonesia,
Di Arabia,
Hatta di seluruh dunia,
Ada ke inisiatif mereka,
Untuk bina,
Little Malay,
Malay Town,
Malay Center,
atau sekurang-kurangnya
Perkampungan Melayu...
Kita terlalu memberi muka,
Dah tiba masa kita ajar mereka yang bermuka-muka.
Sudah-sudahlah kita menjaga hati,
Dah tiba masa untuk kita berhati-hati.
Kepada semua pendatang, penumpang dan pengemis di bumi Melayu ini,
Kumpul lah segala harta yang kalian mahu,
Kembangkanlah setiap salasilah keturunanmu,
Tapi satu sahaja yang kami pinta,
JANGAN CABAR HAK KAMI!
Dua beradik sedang dalam perjalanan untuk pergi ke Alamanda,
Setibanya di lampu isyarat yang kemudiannya bertukar kepada warna merah,
Si Along yang memandu pun memberhentikan kereta sebagai mematuhi undang-undang dan seterusnya menjunjung rukun negara kita yang keeempat.
Tiba-tiba, tatkala dua beradik tersebut sedang menanti lampu merah itu bertukar kepada lampu hijau,
Dua beradik tersebut mendengar suatu bunyi "BANG",
Yang menandakan bahawa belakang kereta yang mereka naiki telah dilanggar.
Seterusnya, dua beradik ini pun turun bagi melihat keadaan yang lebih jelas,
Mereka melihat sebuah kereta MyVi yang dinaiki oleh dua warga asing,
Lantas, co-driver yakni seorang wanita pun turun,
Kemudian perbualan ini pun berlaku.
Foreigner (F) : why are you guys reverse?
Along (A) : excuse me?
F : yes, you heard me rite? why are u reverse?
A : hello..this road is downhill..how come we can reverse?
F : no..no..no..i saw it. u guys reverse.
Adik (Ad) : excuse me maam. how come we can reverse while the road is downhill? plus, our car is manual gear.
F : no..i know. i saw it. u guys dont lie!
Ad : Excuse me maam. what u said just now?
F : i said dont lie. i know what i saw!
Ad : woman, this is OUR COUNTRY..OUR LAND..we use this road everyday and we know this road much better than you. dont u dare to tell us that we are lying rite now.
F : no..no..dont lie to me.
Melihat kepada keadaan yang semakin tegang dan keadaan kereta yang tidak terjejas,
Si Along pun meminta Si Adik untuk masuk ke dalam kereta dan berlalu pergi.
Situasi di atas adalah situasi tentang betapa celakanya warga asing yang menumpang TUAH di bumi MELAYU ini yang tetap berusaha menegakkan benang yang basah walaupun hakikatnya mereka yang salah. Aku tak paham, kenapalah susah sangat untuk mereka meminta maaf terhadap kesalahan yang mereka lakukan. Dua beradik tersebut tidak mahukan apa-apa yang membebankan si bangsat asing ini. Cukup sekadar permohonan maaf atas kesilapan yang mereka lakukan. Namun, lain pula yang jadinya sehingga Si Adik terpaksa mengeluarkan ayat tersebut kerana tidak tahan dengan sikap kiasu perempuan asing yang sundal itu. Come on lah, dah terang-terang engkau yang salah dan kalaulah betul yang engkau tak salah pun, kenapa engkau pulak yang terhegeh-hegeh nak keluar tapi jantan engkau yang drive tu duduk diam je kat dalam kereta? Susah sangat ke nak mintak maaf?
Kisah ini bukan sekadar di sini,
Tapi banyak juga yang aku dengari dan lihat sendiri,
Tentang manusia yang tak sedar diri,
Menumpang tuah di bumi berdaulat ini.
Engkau ingat engkau siapa,
Cuma datang belajar dan juga bekerja,
Bukannya engkau yang bangunkan ini negara,
Maka hormatlah kami yang berkuasa.
Biadap engkau aku tak tahan,
Kurang ajar engkau pun boleh tahan,
Jenis bangsa yang tak hormat orang,
Nasib engkau baik jumpa kami yang reti hormat orang.
Pada mula aku menyangka,
Orang Arab mesti baik-baik belaka,
Rupa-rupanya sangkaanku meleset,
Padahal mereka lagi teruk dari pelesit.
Aku jadi buntu,
Islam datang dari bumimu,
Al-Quran itu bahasamu,
Muhammad dari kalangan bangsamu,
Mengapa kalian perangai macam hantu,
Mungkin kerana kalian masih berbangsa arab,
Sifat jahiliyah warisan dari moyangmu.
Tak kurang pula orang indonesia,
Tak sedar diri negara porak peranda,
Bila ada sedikit tersilap bicara,
Nun terus Ganyang Malaysia,
Betapa biadapnya bangsamu,
Indon durjana yang tak kenal erti syukur,
Tatkala anak-anakmu susah mencari sesuap nasi,
Bumi Melayu ini tempat engkau mencari rezeki,
Sanggup bergadai nyawa menyorok di dalam peti,
Asalkan dapat lepas sekatan pihak yang berintegriti,
Tapi bila peluang dah diberi,
Engkau merompak, menyamun dan mencuri,
Memang wajar amah-amah itu dimamah,
Kalau ikutkan hati lagi elok dilapah,
Baru mereka tahu yang kita tak mudah mengalah.
Itu belum lagi kisah india dan cina,
Yang dua-dua lagi tak paham bahasa,
Orang dah kata jangan pertikai hak istimewa,
Lagi engkau nak usik harta pusaka,
Raja kami engkau hina,
Bahasa kami engkau kata takkan berjaya,
Agama kami pun engkau tetap nak cuba,
Jangan sampai kami tarik warganegara,
Kerana tetamu tetap tetamu,
Penumpang tetap penumpang,
Sampai satu masa kalian perlu tahu,
Adab menumpang dan adab bertamu,
Supaya kalian sedar siapa tuan yang menumpangkan kamu.
Tapi mungkin juga sebab kita,
Terlampau sangat bagi muka,
Bila mereka cakap dan buat apa yang mereka suka,
Kita masih lagi cakap takpa,
Hati mereka kita masih nak jaga,
Harta kita mereka boleh kongsi bersama,
Tanah kita tetap mereka yang punya,
Akhirnya kita yang merana,
Little India kita bina,
Sanggup panggil Perdana Menteri sana,
Nun penuh bendera mereka,
Macamlah mereka segala-galanya.
Petaling Street pun kita reka,
Untuk samseng-samseng celaka tunjuk kuasa,
Silap sikit pistol dihala,
Sampai kita pula yang dalam bahaya.
Jalan Damai pun apa kurangnya,
Buat bangsa jahiliyah kumpul harta,
Sampai kita sanggup bagi mereka rasa,
Tempat itu mereka punya.
Namun pernah ke kita terfikir,
Di India,
Di China,
Di Indonesia,
Di Arabia,
Hatta di seluruh dunia,
Ada ke inisiatif mereka,
Untuk bina,
Little Malay,
Malay Town,
Malay Center,
atau sekurang-kurangnya
Perkampungan Melayu...
Kita terlalu memberi muka,
Dah tiba masa kita ajar mereka yang bermuka-muka.
Sudah-sudahlah kita menjaga hati,
Dah tiba masa untuk kita berhati-hati.
Kepada semua pendatang, penumpang dan pengemis di bumi Melayu ini,
Kumpul lah segala harta yang kalian mahu,
Kembangkanlah setiap salasilah keturunanmu,
Tapi satu sahaja yang kami pinta,
JANGAN CABAR HAK KAMI!
Tuesday, November 23, 2010
Facebook v Face The Book
Sekarang ni dah masuk bulan November. Ini bermakna peperiksaan akhir tahun atau lebih dikenali sebagai final sedang berada di sekitar penjuru (around the corner). Jadi, aku melihat trend2 rakan-rakan seperjuanganku yang kini sedang giat mentelaah pelajaran demi memastikan matlamat menggenggam segulung ijazah masih berada di landasan yang betul (fuh, berapi siot ayat gua).
Aku mengerti,
Sekarang laman sosial merupakan suatu trendy,
Rata-rata sudah ada akaun sendiri,
Yang tak boleh tak bukak walau sehari.
Maklumlah sekarang ni dah jadi budaya,
Pengaruh laman sosial sudah mula menggila,
Sebab itulah orang selalu lalai dan leka,
Sekali melayari tak ingat pada masa.
Well, seperti tajuk yang diberikan (adoyay, susahla nak tulis style santai2 ni!), facebook memang dah jadi trend mandatori kepada sebilangan orang kita khususnya golongan pelajar. Setiap hari mesti orang akan try jugak cari laptop n connect to internet untuk online atlez sekali sehari supaya dpt tgk facebook masing-masing. Bila dah jadi kebiasaan, perangai ni dah tak boleh nak elak hatta di kala musim peperiksaan (dah lama tak guna perkataan hatta).
Orang akan cakap, jgn buang masa ngadap facebook je. ngadap buku lagi mustahak sekarang ni. Tapi, yang aku perasan, ada jugak baiknya kita ngadap facebook time2 nak exam macam ni. Antara kebaikan2 yang dapat aku senaraikan :
1. Time2 camnilah status2 manusia akan dipenuhi dengan luahan perasaan mengenai kerisauan2 dan kekalutan2 untuk amek exam.
Kebaikan : ini akan membantu adrenaline kita bergerak dengan lebih laju untuk study kerana terkesan kepada status2 yang sedemikian.
2. Time2 camnilah status2 manusia akan dipenuhi dengan info2 yang berkaitan dengan subjek yang dipelajari
Kebaikan : sangat sesuai buat mereka yang baru nak paham apa yang dah dibelajar selama satu semester
3. Time2 camni, akan berlakulah perbincangan ilmiah secara tidak lansung di ruangan wall yang akan menarik ramai orang untuk get into conversation.
Kebaikan : memudahkan mereka yang suka study last minit macam aku ni..hahaha!
4. Time2 camni senang nak cari nota2 yang berkaitan pasal nanti kat status boleh tulis "sape ade notes juris" atau " Enviromental Impact Assesment" macam kat status lyla syahirah.
Kebaikan : Senanglah nak dapat simplified note..tak gitu ayie? =p
5. Pengumuman2 tentang jadual exam akan dibuat oleh class rep atau mpmum macam ashree azhar
Kebaikan : tak payah nak kol office dah pasal nanti akan di tag la..(kemudahan akses secara terus)
6. Time2 camnilah nanti akan ada aktiviti2 mengambil quotation2 tentang menghargai kehidupan atau sebagainya
Kebaikan : akan memberikan motivasi secara dalaman dari aspek mental dan emosi (dengan gaya fadzilah come to me).
7. Time2 ni jugak upacara bawahkira (countdown) akan berlaku.
Kebaikan : menyebabkan kita sentiasa aware dengan kehadiran exam day yang bakal menjelma
8. Time2 ni jugaklah orang2 yang tak pernah bertegur sapa akan bertegur sapa sebab ingin mendapatkan note2 penting mahupun info2 terkini.
Kebaikan : mengeratkan silaturrahim serta melatih ilmu kepolitikan dalam diri seseorang individu
9. Time2 ni juga akan ada status yang meminta makanan mahupun minuman sebagai idaman ketika belajar
Kebaikan : membolehkan kita mengenali jenis2 makanan di malaysia dan tabiat2 unik rakan2 kita seperi craving for apam balik pada pukul 3 pagi..oopps!
10. Time2 ni juga status2 akan dipenuhi dengan kesedaran, permintaan, doa, ampun maaf dan luahan2 impian seperti "i wish i have more time", "nyesalnye", "terasa nak pergi bercuti di austria" dan sebagainya.
Kebaikan : membolehkan kita bermuhasabah diri dan memohon kemaafan daripada semua pihak di samping cara terbaik untuk memberitahu kepada semua orang yang kita nak exam.
Sebenarnya, banyak lagi yang aku nak kongsi tapi dah malas nak taip dah..hahaha
Sekiranya ada penambahan, sila2lah berkonsi ye..
Ape2 pun, all the best to all.
Aku mengerti,
Sekarang laman sosial merupakan suatu trendy,
Rata-rata sudah ada akaun sendiri,
Yang tak boleh tak bukak walau sehari.
Maklumlah sekarang ni dah jadi budaya,
Pengaruh laman sosial sudah mula menggila,
Sebab itulah orang selalu lalai dan leka,
Sekali melayari tak ingat pada masa.
Well, seperti tajuk yang diberikan (adoyay, susahla nak tulis style santai2 ni!), facebook memang dah jadi trend mandatori kepada sebilangan orang kita khususnya golongan pelajar. Setiap hari mesti orang akan try jugak cari laptop n connect to internet untuk online atlez sekali sehari supaya dpt tgk facebook masing-masing. Bila dah jadi kebiasaan, perangai ni dah tak boleh nak elak hatta di kala musim peperiksaan (dah lama tak guna perkataan hatta).
Orang akan cakap, jgn buang masa ngadap facebook je. ngadap buku lagi mustahak sekarang ni. Tapi, yang aku perasan, ada jugak baiknya kita ngadap facebook time2 nak exam macam ni. Antara kebaikan2 yang dapat aku senaraikan :
1. Time2 camnilah status2 manusia akan dipenuhi dengan luahan perasaan mengenai kerisauan2 dan kekalutan2 untuk amek exam.
Kebaikan : ini akan membantu adrenaline kita bergerak dengan lebih laju untuk study kerana terkesan kepada status2 yang sedemikian.
2. Time2 camnilah status2 manusia akan dipenuhi dengan info2 yang berkaitan dengan subjek yang dipelajari
Kebaikan : sangat sesuai buat mereka yang baru nak paham apa yang dah dibelajar selama satu semester
3. Time2 camni, akan berlakulah perbincangan ilmiah secara tidak lansung di ruangan wall yang akan menarik ramai orang untuk get into conversation.
Kebaikan : memudahkan mereka yang suka study last minit macam aku ni..hahaha!
4. Time2 camni senang nak cari nota2 yang berkaitan pasal nanti kat status boleh tulis "sape ade notes juris" atau " Enviromental Impact Assesment" macam kat status lyla syahirah.
Kebaikan : Senanglah nak dapat simplified note..tak gitu ayie? =p
5. Pengumuman2 tentang jadual exam akan dibuat oleh class rep atau mpmum macam ashree azhar
Kebaikan : tak payah nak kol office dah pasal nanti akan di tag la..(kemudahan akses secara terus)
6. Time2 camnilah nanti akan ada aktiviti2 mengambil quotation2 tentang menghargai kehidupan atau sebagainya
Kebaikan : akan memberikan motivasi secara dalaman dari aspek mental dan emosi (dengan gaya fadzilah come to me).
7. Time2 ni jugak upacara bawahkira (countdown) akan berlaku.
Kebaikan : menyebabkan kita sentiasa aware dengan kehadiran exam day yang bakal menjelma
8. Time2 ni jugaklah orang2 yang tak pernah bertegur sapa akan bertegur sapa sebab ingin mendapatkan note2 penting mahupun info2 terkini.
Kebaikan : mengeratkan silaturrahim serta melatih ilmu kepolitikan dalam diri seseorang individu
9. Time2 ni juga akan ada status yang meminta makanan mahupun minuman sebagai idaman ketika belajar
Kebaikan : membolehkan kita mengenali jenis2 makanan di malaysia dan tabiat2 unik rakan2 kita seperi craving for apam balik pada pukul 3 pagi..oopps!
10. Time2 ni juga status2 akan dipenuhi dengan kesedaran, permintaan, doa, ampun maaf dan luahan2 impian seperti "i wish i have more time", "nyesalnye", "terasa nak pergi bercuti di austria" dan sebagainya.
Kebaikan : membolehkan kita bermuhasabah diri dan memohon kemaafan daripada semua pihak di samping cara terbaik untuk memberitahu kepada semua orang yang kita nak exam.
Sebenarnya, banyak lagi yang aku nak kongsi tapi dah malas nak taip dah..hahaha
Sekiranya ada penambahan, sila2lah berkonsi ye..
Ape2 pun, all the best to all.
Saturday, November 20, 2010
Andai Aku Terlupa....Ingatkanlah.
Meremang badanku,
Aura seorang negarawan,
Pesanan buat bangsaku.
...................................
....................................
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya dipijak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya retak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya teriak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya haprak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya kelas dua
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya hina
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya sengketa
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya derita
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya kerdil
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya terpencil
Tiada daulat
Tiada maruah
Tiada bebas
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Sejarah bangsanya yang lena
Tanah lahirnya yang merekah berdarah
Ingatlah
Ingatlah
Ingatlah
Wahai bangsaku
Jangan mudah lupa lagi
Kerana perjuanganmu belum selesai
Dr. M (2003)
Aura seorang negarawan,
Pesanan buat bangsaku.
...................................
....................................
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya dipijak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya retak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya teriak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya haprak
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya kelas dua
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya hina
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya sengketa
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya derita
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya kerdil
Melayu mudah lupa
Dulu bangsanya terpencil
Tiada daulat
Tiada maruah
Tiada bebas
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Melayu mudah lupa
Sejarah bangsanya yang lena
Tanah lahirnya yang merekah berdarah
Ingatlah
Ingatlah
Ingatlah
Wahai bangsaku
Jangan mudah lupa lagi
Kerana perjuanganmu belum selesai
Dr. M (2003)
Parti Keluar Ramai-ramai
Sekarang banyak mata dah lihat,
Banyak telinga yang dengar,
Mulut pun tak sikit yang mengumpat,
PKR dah semakin tenat.
Dulu bukan main gah mereka bersuara,
Lantang bukan kepalang,
Cakap sentiasa menentang,
Perang..Perang..Perang,
Kerana yang benar hanya mereka,
Yang betul hanya mereka,
Demokrasi pun mereka yang punya.
Tapi sekarang,
Seorang demi seorang berpatah arang,
Pemimpin pun seorang demi seorang pecah tembelang.
Si Penasihat dah jadi macam lalang,
Biasalah perangai orang hidung belang,
Bulu saja ayam, padahal perangai macam musang,
Merata dari Amerika sampai ke Australia engkau menjalang,
Mencari sokongan menutup lubang,
Namun tak juga engkau dijulang,
Inilah akibat suka sangat main belakang.
Sang setia isteri tercinta,
Jadilah boneka si suami tamak kuasa,
Gelaran Presiden hanya pada nama,
Sedangkan semua tahu engkau tiada suara,
Bila ada yang datang bertanya,
Engkau hanya mampu senyum saja.
Anakanda pun boleh tahan,
Naib Pengerusi jadi pertaruhan,
Kononnya menyahut panggilan dan seruan,
Sedangkan pemilihan hanya lakonan,
Kini engkau pun dah tak keruan,
Ramai yang sudah meluat dengan janjian,
Kalau dulu doa rakyat sebagi iringan,
Kini berubah menjadi cacian.
Nun dia si perancang durjana,
Tamak haloba, gila kuasa semuanya ada,
Engkau tahu kelemahan semua,
Timbalan Presiden kini pasti engkau punya,
Jelik sungguh melihat permainan sang satria,
Adabnya tiada menghina tokoh negara,
Kini engkau sedar engkau semakin merana,
Mesyuarat tahunan lebih banyak kerusi dan meja.
Nah rasakan!
Gelombang tsunami melanda kalian,
Buat anak-beranak ambil pengajaran,
Semua pengikut dah lari bertempiaran,
Pasal tak tahan agenda kekeluargaan.
Padan muka!
Dulu ligat berdemonstrasi,
Reformasi sana, reformasi sini,
Kononnya keadilan itu paksi,
Sebab itu tubuh parti sendiri.
Tapi semua dah jadi kenangan,
Ingatlah kalian semua hasil serpihan,
Bila dah tiba masa pembersihan,
Tiada apa lagi yang kalian boleh perjuangkan.
Rapuhnya!
Maklumlah dari ranting ke cabang,
Semuanya tak kuat,
Pasal kalian lupa,
Yang utama adalah akar.
Haiiii...
Sedih Pak Brahim melihat kerenah anak, menantu dan cucunya.
Banyak telinga yang dengar,
Mulut pun tak sikit yang mengumpat,
PKR dah semakin tenat.
Dulu bukan main gah mereka bersuara,
Lantang bukan kepalang,
Cakap sentiasa menentang,
Perang..Perang..Perang,
Kerana yang benar hanya mereka,
Yang betul hanya mereka,
Demokrasi pun mereka yang punya.
Tapi sekarang,
Seorang demi seorang berpatah arang,
Pemimpin pun seorang demi seorang pecah tembelang.
Si Penasihat dah jadi macam lalang,
Biasalah perangai orang hidung belang,
Bulu saja ayam, padahal perangai macam musang,
Merata dari Amerika sampai ke Australia engkau menjalang,
Mencari sokongan menutup lubang,
Namun tak juga engkau dijulang,
Inilah akibat suka sangat main belakang.
Sang setia isteri tercinta,
Jadilah boneka si suami tamak kuasa,
Gelaran Presiden hanya pada nama,
Sedangkan semua tahu engkau tiada suara,
Bila ada yang datang bertanya,
Engkau hanya mampu senyum saja.
Anakanda pun boleh tahan,
Naib Pengerusi jadi pertaruhan,
Kononnya menyahut panggilan dan seruan,
Sedangkan pemilihan hanya lakonan,
Kini engkau pun dah tak keruan,
Ramai yang sudah meluat dengan janjian,
Kalau dulu doa rakyat sebagi iringan,
Kini berubah menjadi cacian.
Nun dia si perancang durjana,
Tamak haloba, gila kuasa semuanya ada,
Engkau tahu kelemahan semua,
Timbalan Presiden kini pasti engkau punya,
Jelik sungguh melihat permainan sang satria,
Adabnya tiada menghina tokoh negara,
Kini engkau sedar engkau semakin merana,
Mesyuarat tahunan lebih banyak kerusi dan meja.
Nah rasakan!
Gelombang tsunami melanda kalian,
Buat anak-beranak ambil pengajaran,
Semua pengikut dah lari bertempiaran,
Pasal tak tahan agenda kekeluargaan.
Padan muka!
Dulu ligat berdemonstrasi,
Reformasi sana, reformasi sini,
Kononnya keadilan itu paksi,
Sebab itu tubuh parti sendiri.
Tapi semua dah jadi kenangan,
Ingatlah kalian semua hasil serpihan,
Bila dah tiba masa pembersihan,
Tiada apa lagi yang kalian boleh perjuangkan.
Rapuhnya!
Maklumlah dari ranting ke cabang,
Semuanya tak kuat,
Pasal kalian lupa,
Yang utama adalah akar.
Haiiii...
Sedih Pak Brahim melihat kerenah anak, menantu dan cucunya.
Thursday, November 18, 2010
Perbetulkanlah..
Aku paham,
Sekarang ni dah ramai orang pandai,
Yang kerja bagus-bagus pun boleh tahan,
Sistem yang dibuat pun sentiasa berubah,
Supaya hidup kita tak lagi susah,
Mudah-mudahan macam tu lah.
Tapi aku hairan,
Kadang-kadang orang pandai ni pun bodohnya boleh tahan,
Sistem yang dibuat pun aku rasa ada kelemahan,
Macam mana lah dorang boleh tak perasan.
Kisahnye macam ni,
Ada satu hari aku dapat gastrik,
Aku memang tak larat nak bangun,
Dan menambahkan lagi "perfect day" aku,
Aku pun demam jugak hari tu.
So, pagi tu aku ada dua kelas yang terpaksa aku burn pasal aku memang tak larat nak bangun. Lebih kurang pukul 1 baru aku larat bangun dan pergi Pusat Kesihatan Universiti Malaya di Kolej 12. Aku taw kualiti servis kat PK ni sekadar memuaskan tetapi aku terpaksa jugak pergi memandangkan aku tidak punya wang untuk membayar rawatanku. Jadi aku pun pergilah.
Selepas dirawat, aku mintak MC kat doktor tu. Aku cakap kat dia yang aku nak berehat satu hari dan macam tak larat nak pergi kelas. Tambahan pulak, aku dah cakap kat dia yang aku dah miss 2 kelas tadi. Namun, dengan muka tegas dan penuh berintegritinya,
doktor tu tanya, "kenapa u tak pergi kelas?".
Aku pun menjawab, "pasal saya tak larat doktor. Nak bangun pun tak mampu pagi tadi".
"tak bolehla macam tu. u tak pergi kelas baru u mintak MC. sepatutnya salah ni", balas beliau.
"saya paham doktor. tapi pagi tadi saya memang tak larat. sebab tu saya tak pergi kelas" jawabku dengan nada yang masih ada kesopanan dan kesusilaannya walaupun di hati didihnya sudah mula terasa.
"sepatutnya awak kena datang klinik dulu pagi tadi, baru boleh tak pergi kelas", nadanya masih mendatar.
"doktor, kalau saya tak sakit pagi tadi, ofcoz saya pergi kelas doktor", balasku ringkas tapi penuh sinikal.
"tapi tak bolehlah, sepatutnya awak kena pergi kelas, takpun awak kena datang klinik dulu pagi tadi", balasnya yang semakin mengundang buku lali aku.
Dengan hati yang panas, aku nak je cakap, "doktor, kalau saya tak sakit, saya takdenye nak datang klinik", tapi memandangkan yang aku masih waras dan rasa hormat tu masih ada kepada orang tua walaupun dia bukan Melayu, aku pun cakap "takpelah doktor, tak dapat MC pun takpe. janji doktor taw yang saya sakit".
Begitulah kisah aku,
Yang aku pelik kenapalah ada jugak makhluk bodoh macam ni,
Dah cakap banyak kali tapi still tak paham-paham,
Ni doktor, bukannya sebarangan,
Takpun mebi dia ni doktor repeat,
Sebab tu keje dekat PK je, tak mampu nak bukak klinik sendiri.
Mungkin jugak sebab sistem yang buat dia macam tu,
Kena ikut prosedur baru boleh bagi MC,
Tapi sedar ke tak yang sistem kena bagi surat MC ni menyusahkan orang,
Dah memang tak larat, macam mana nak pergi klinik,
Takkan sampai nak kena naik van mayat baru boleh dapat MC,
Aku paham sistem ni untuk elak orang menipu,
Tapi perbaikilah prosedurnya.
Orang pandai dengan sistem yang bagus.
Sekarang ni dah ramai orang pandai,
Yang kerja bagus-bagus pun boleh tahan,
Sistem yang dibuat pun sentiasa berubah,
Supaya hidup kita tak lagi susah,
Mudah-mudahan macam tu lah.
Tapi aku hairan,
Kadang-kadang orang pandai ni pun bodohnya boleh tahan,
Sistem yang dibuat pun aku rasa ada kelemahan,
Macam mana lah dorang boleh tak perasan.
Kisahnye macam ni,
Ada satu hari aku dapat gastrik,
Aku memang tak larat nak bangun,
Dan menambahkan lagi "perfect day" aku,
Aku pun demam jugak hari tu.
So, pagi tu aku ada dua kelas yang terpaksa aku burn pasal aku memang tak larat nak bangun. Lebih kurang pukul 1 baru aku larat bangun dan pergi Pusat Kesihatan Universiti Malaya di Kolej 12. Aku taw kualiti servis kat PK ni sekadar memuaskan tetapi aku terpaksa jugak pergi memandangkan aku tidak punya wang untuk membayar rawatanku. Jadi aku pun pergilah.
Selepas dirawat, aku mintak MC kat doktor tu. Aku cakap kat dia yang aku nak berehat satu hari dan macam tak larat nak pergi kelas. Tambahan pulak, aku dah cakap kat dia yang aku dah miss 2 kelas tadi. Namun, dengan muka tegas dan penuh berintegritinya,
doktor tu tanya, "kenapa u tak pergi kelas?".
Aku pun menjawab, "pasal saya tak larat doktor. Nak bangun pun tak mampu pagi tadi".
"tak bolehla macam tu. u tak pergi kelas baru u mintak MC. sepatutnya salah ni", balas beliau.
"saya paham doktor. tapi pagi tadi saya memang tak larat. sebab tu saya tak pergi kelas" jawabku dengan nada yang masih ada kesopanan dan kesusilaannya walaupun di hati didihnya sudah mula terasa.
"sepatutnya awak kena datang klinik dulu pagi tadi, baru boleh tak pergi kelas", nadanya masih mendatar.
"doktor, kalau saya tak sakit pagi tadi, ofcoz saya pergi kelas doktor", balasku ringkas tapi penuh sinikal.
"tapi tak bolehlah, sepatutnya awak kena pergi kelas, takpun awak kena datang klinik dulu pagi tadi", balasnya yang semakin mengundang buku lali aku.
Dengan hati yang panas, aku nak je cakap, "doktor, kalau saya tak sakit, saya takdenye nak datang klinik", tapi memandangkan yang aku masih waras dan rasa hormat tu masih ada kepada orang tua walaupun dia bukan Melayu, aku pun cakap "takpelah doktor, tak dapat MC pun takpe. janji doktor taw yang saya sakit".
Begitulah kisah aku,
Yang aku pelik kenapalah ada jugak makhluk bodoh macam ni,
Dah cakap banyak kali tapi still tak paham-paham,
Ni doktor, bukannya sebarangan,
Takpun mebi dia ni doktor repeat,
Sebab tu keje dekat PK je, tak mampu nak bukak klinik sendiri.
Mungkin jugak sebab sistem yang buat dia macam tu,
Kena ikut prosedur baru boleh bagi MC,
Tapi sedar ke tak yang sistem kena bagi surat MC ni menyusahkan orang,
Dah memang tak larat, macam mana nak pergi klinik,
Takkan sampai nak kena naik van mayat baru boleh dapat MC,
Aku paham sistem ni untuk elak orang menipu,
Tapi perbaikilah prosedurnya.
Orang pandai dengan sistem yang bagus.
Kena Lagi..
Sekolah Kebangsaan St. Francis,
Itulah nama sekolah rendah aku,
Lokasinya di Sitiawan,
Lebih kurang 15 minit dari rumah aku jika berkereta.
Maklumlah, dah lama tak balik kan,so pergilah melawat sekolah lama sebgai lambang seorang murid yang mengenang jasa budi cikgu-cikgunya. Sebagai bekas ketua pengawas (perlu ditekankan) yang "cukup berdedikasi" dengan rekod disiplin yang bersih (6 bulan kena gantung prefect time darjah 5, mcm mane? mampu?), aku pun berjumpalah dengan cikgu-cikgu aku.
Alhamdulillah, masing-masing masih sihat walafiat. Tak ramai dah cikgu aku yang kekal kat sekolah tu tapi nasib baiklah cikgu-cikgu yang kekal semua kenal aku lagi (azzairi kot, cuwweehh!). Aku ni, kalau pergi sekolah, aku tak minat sangat nak jalan-jalan keliling sekolah atau menjamu selera di kantin, tapi aku sangat suka melepak kat bilik guru (politik mesti kena jaga beb!). so, apalagi, riuh rendahlah bilik guru dengan gelagat aku yang sentiasa menceriakan suasana (hahaha, market kot).
Sampai cikgu-cikgu baru semua pelik, ni betul bekas murid ke atau orang datang buat MLM. Nak buat macam mana, dah lama tak jumpa, katanya. Adalah seorang cikgu aku ni, nama dia Cikgu Rohaida, sekarang dah naik jadi Penolong Kanan, dia lah yang rajin sangat melayan aku. Tu yang cikgu baru semua pelik kerana buat pengetahuan anda yang membaca, Cikgu Rohaida ini tersangatlah terkenal dengan kebrutalannya terhadap anak murid. Malah, untuk melihat dia tersenyum kepada murid-murid pun tersagatlah sukar. Tapi, beliau seperti seseorang yang mempunyai dua identiti bila berjumpa dengan aku.
Kemudian, aku menyembanglah pulak dengan cikgu English aku, Madam Hammah (sori kalau salah eja). Aku baik dengan dia sebab anak dia pun batch aku dan aku dengan anak dia tersangatlah baik (ketika zaman aku belum jadi racist). Aku pun bersembanglah bagai nak rak dengan dia dan dia pun memberi feedback yang cukup baik. Dia ceritalah yang sekarang ni anak dia belajar kat Indon, ambil bidang perubatan. Dia pun cerita la yang skang ni dia dah nak pencen dan tak ketinggalan bercerita mengenai senario semasa sekolah ni. Aku pun ceritalah jugak (tanak kalah beb!) pasal diri aku. Aku amek law kat um, aku join debate, dan macam-macam lagi.
Tapi, saat yang buat aku koyak gler khinzir, bila ktorg dah sembang dalam 20 minit gak la, tiba-tiba dia tanya aku satu soalan yang cukup mengguris perasaan. Ternyata soalan ini telah membuat hati aku luluh dan aku terdiam seketika. Namun, Cikgu Rohaidah yang tersangat brutal itu boleh plak gelak macam esok dah tiada lagi tawa buat beliau. Soalan yang ditanya adalah, ingat ye, soalan ini ditanya selepas 20 minit kami bersembang dan bercerita tentang kehidupan masing-masing.
"Madam Hammah : Eyt, u ni batch AZZAIRI kan? AZZAIRI study kat mane now?"
DANG! KENA AKU!
Itulah nama sekolah rendah aku,
Lokasinya di Sitiawan,
Lebih kurang 15 minit dari rumah aku jika berkereta.
Maklumlah, dah lama tak balik kan,so pergilah melawat sekolah lama sebgai lambang seorang murid yang mengenang jasa budi cikgu-cikgunya. Sebagai bekas ketua pengawas (perlu ditekankan) yang "cukup berdedikasi" dengan rekod disiplin yang bersih (6 bulan kena gantung prefect time darjah 5, mcm mane? mampu?), aku pun berjumpalah dengan cikgu-cikgu aku.
Alhamdulillah, masing-masing masih sihat walafiat. Tak ramai dah cikgu aku yang kekal kat sekolah tu tapi nasib baiklah cikgu-cikgu yang kekal semua kenal aku lagi (azzairi kot, cuwweehh!). Aku ni, kalau pergi sekolah, aku tak minat sangat nak jalan-jalan keliling sekolah atau menjamu selera di kantin, tapi aku sangat suka melepak kat bilik guru (politik mesti kena jaga beb!). so, apalagi, riuh rendahlah bilik guru dengan gelagat aku yang sentiasa menceriakan suasana (hahaha, market kot).
Sampai cikgu-cikgu baru semua pelik, ni betul bekas murid ke atau orang datang buat MLM. Nak buat macam mana, dah lama tak jumpa, katanya. Adalah seorang cikgu aku ni, nama dia Cikgu Rohaida, sekarang dah naik jadi Penolong Kanan, dia lah yang rajin sangat melayan aku. Tu yang cikgu baru semua pelik kerana buat pengetahuan anda yang membaca, Cikgu Rohaida ini tersangatlah terkenal dengan kebrutalannya terhadap anak murid. Malah, untuk melihat dia tersenyum kepada murid-murid pun tersagatlah sukar. Tapi, beliau seperti seseorang yang mempunyai dua identiti bila berjumpa dengan aku.
Kemudian, aku menyembanglah pulak dengan cikgu English aku, Madam Hammah (sori kalau salah eja). Aku baik dengan dia sebab anak dia pun batch aku dan aku dengan anak dia tersangatlah baik (ketika zaman aku belum jadi racist). Aku pun bersembanglah bagai nak rak dengan dia dan dia pun memberi feedback yang cukup baik. Dia ceritalah yang sekarang ni anak dia belajar kat Indon, ambil bidang perubatan. Dia pun cerita la yang skang ni dia dah nak pencen dan tak ketinggalan bercerita mengenai senario semasa sekolah ni. Aku pun ceritalah jugak (tanak kalah beb!) pasal diri aku. Aku amek law kat um, aku join debate, dan macam-macam lagi.
Tapi, saat yang buat aku koyak gler khinzir, bila ktorg dah sembang dalam 20 minit gak la, tiba-tiba dia tanya aku satu soalan yang cukup mengguris perasaan. Ternyata soalan ini telah membuat hati aku luluh dan aku terdiam seketika. Namun, Cikgu Rohaidah yang tersangat brutal itu boleh plak gelak macam esok dah tiada lagi tawa buat beliau. Soalan yang ditanya adalah, ingat ye, soalan ini ditanya selepas 20 minit kami bersembang dan bercerita tentang kehidupan masing-masing.
"Madam Hammah : Eyt, u ni batch AZZAIRI kan? AZZAIRI study kat mane now?"
DANG! KENA AKU!
Wednesday, November 10, 2010
Salah Sangka..
Manusia ini istimewa,
Mereka ada macam-macam pancaindera,
Pemikiran pun tak serupa,
Sebab itu manusia ialah khalifah di dunia.
Disebabkan ada perbezaan,
Ia membawa kepada kelebihan,
Kerana masing-masing akan saling melengkapkan,
Bagi menutup ruang kelemahan.
Tetapi tetap ada juga kelemahan,
Bila ada perbezaan jangkaan dan sangkaan,
Akan membawa kepada pergeseran,
Yang membawa kepada tergurisnya perasaan.
Salah sangka ni bahaya juga,
Persahabatan boleh terjejas,
Percintaan boleh terputus,
Hubungan keluarga pun silap-silap bertaburan.
Aku juga punya salah sangka,
Kadang-kadang sekejap tapi ada juga yang lama,
Benda ini memang bahaya,
Tapi boleh juga dijadikan senjata.
Aku juga sering disalah sangka,
Kataku mudah, sangkaan terhadapku susah,
Bagiku biasa, yang menerima luar biasa,
Buatku gurauan, buatmu gurisan,
Padaku mengerti, yang lain bererti.
Mungkinku salah menginterpretasi,
Keampunan sebagai tanda kekesalan diri,
Jika ini masih belum mencukupi,
Harap hadir memperbetulkan diriku ini.
Kepada teman,
Jangan terasa hati,
Ini hanya salah sangka yang kurang dimengerti,
Kerna percayalah, kau masih teman yang ku sayangi.
Mereka ada macam-macam pancaindera,
Pemikiran pun tak serupa,
Sebab itu manusia ialah khalifah di dunia.
Disebabkan ada perbezaan,
Ia membawa kepada kelebihan,
Kerana masing-masing akan saling melengkapkan,
Bagi menutup ruang kelemahan.
Tetapi tetap ada juga kelemahan,
Bila ada perbezaan jangkaan dan sangkaan,
Akan membawa kepada pergeseran,
Yang membawa kepada tergurisnya perasaan.
Salah sangka ni bahaya juga,
Persahabatan boleh terjejas,
Percintaan boleh terputus,
Hubungan keluarga pun silap-silap bertaburan.
Aku juga punya salah sangka,
Kadang-kadang sekejap tapi ada juga yang lama,
Benda ini memang bahaya,
Tapi boleh juga dijadikan senjata.
Aku juga sering disalah sangka,
Kataku mudah, sangkaan terhadapku susah,
Bagiku biasa, yang menerima luar biasa,
Buatku gurauan, buatmu gurisan,
Padaku mengerti, yang lain bererti.
Mungkinku salah menginterpretasi,
Keampunan sebagai tanda kekesalan diri,
Jika ini masih belum mencukupi,
Harap hadir memperbetulkan diriku ini.
Kepada teman,
Jangan terasa hati,
Ini hanya salah sangka yang kurang dimengerti,
Kerna percayalah, kau masih teman yang ku sayangi.
Sunday, November 7, 2010
Pengaruh Jahat
Situasi ini adalah situasi antara Mak Long aku dengan anak saudara aku , Thaqif yang berusia 3 tahun.
Maka, pangkat Mak Long aku kepada Thaqif ini ialah Tok Long.
Seperti yang diceritakan oleh kakak saudaraku..
Mak Long : Thaqif, dont be naughty..
Thaqif tidak menghiraukannya...
Mak Long : Thaqif, please dont close the door
Thaqif : You, Shut up!
Mak Longku tergamam seketika kerana dijerkah oleh budak berusia 3 tahun.
...................................
Kalau sekali lihat,
Nampak agak lucu,
Tapi kalau dilihat lagi,
Sebenarnya agak sedih,
Kerana inilah tingkah laku budak-budak zaman sekarang.
Memang usianya baru 3 tahun,
Tapi aku dulu time 3 tahun takdelah perangai macam ni.
Setelah disiasat,
Perkataan itu dipelajari menerusi rancangan kartun yang ditontonnya,
Maka benarlah teori,
Rancangan yang tidak baik boleh mempengaruhi pemikiran kanak-kanak.
....................................
Tapi yang ini aku lagi sedih..
Mak Long menyambung semula kata-katanya..
Mak Long : sebijik macam e dulu..
Untuk pengetahuan, e itu adalah nama panggilan aku.
Maksudnya, aku ni jahat la dulu dan memberi pengaruh buruk..
Kesimpulan :
AKU = RANCANGAN TELEVISYEN BERUNSUR NEGATIF
Maka, pangkat Mak Long aku kepada Thaqif ini ialah Tok Long.
Seperti yang diceritakan oleh kakak saudaraku..
Mak Long : Thaqif, dont be naughty..
Thaqif tidak menghiraukannya...
Mak Long : Thaqif, please dont close the door
Thaqif : You, Shut up!
Mak Longku tergamam seketika kerana dijerkah oleh budak berusia 3 tahun.
...................................
Kalau sekali lihat,
Nampak agak lucu,
Tapi kalau dilihat lagi,
Sebenarnya agak sedih,
Kerana inilah tingkah laku budak-budak zaman sekarang.
Memang usianya baru 3 tahun,
Tapi aku dulu time 3 tahun takdelah perangai macam ni.
Setelah disiasat,
Perkataan itu dipelajari menerusi rancangan kartun yang ditontonnya,
Maka benarlah teori,
Rancangan yang tidak baik boleh mempengaruhi pemikiran kanak-kanak.
....................................
Tapi yang ini aku lagi sedih..
Mak Long menyambung semula kata-katanya..
Mak Long : sebijik macam e dulu..
Untuk pengetahuan, e itu adalah nama panggilan aku.
Maksudnya, aku ni jahat la dulu dan memberi pengaruh buruk..
Kesimpulan :
AKU = RANCANGAN TELEVISYEN BERUNSUR NEGATIF
After Love..
I thought you were my love
I thought you were my everything
I believed that you would be my last love
I laughed only for you
I lived only for you
I believed in your love and that it was happiness
It’s all lies. All lies
Your love for me was all lies
You’ve hurt me so
You left me crying
You said you’ll love only me, protect only me
Your love was all lies
You took away my heart and my love
and leaving me was love
Being loved by one person
Giving love to one person
I foolishly believed that person would be you
It’s all lies. All lies
Your love for me was all lies
You’ve hurt me so
You left me crying
You said you’ll love only me, protect only me
Your love was all lies
You took away my heart and my love
and leaving me was love
To say it was love was a lie
Saying that you loved me was a lie
Saying it was eternal was a lie
Left me Only with the words that she’ll come back
Where did she go
We’re falling further & further apart
I’ll love only you
Just in case you came back, back to me
I can’t love again
Even though you hurt me, and saddened me
I’m waiting only for you
It’s all lies, All lies
Our separation was all a lie
Because you are my love, my all
I’m waiting only for you
Saturday, November 6, 2010
Kononnya Juara..
Dunia hiburan kita taklah sebesar mana,
Tapi bila ada festival tertentu,
Kemeriahannya terasa la juga,
Yang terbaru Festival Filem Malaysia,
Kecoh baru-baru ini tentang anugerah filem terbaik,
Konnonnya MAGIKA tak layak dinobatkan sebagai yang terbaik,
Sampai merajuk sutradara Mamat Khalid,
Katanya ESTET yang layak dijulang,
Maka pergila aku menonton ESTET,
Konon-konon dakwaan beliau ada asasnya..
....................................................
Durasi filem,
1jam 50 minit,
Rumusannya........
Ya, memang layak filem ni menang,
Pertama,
Nilai-nilai yang ditampilkan memang mengikut senario semasa,
Ada bangsa melayu, india dan cina 3 orang - 1 Malaysia,
Jadi, dah ikut saranan kerajaan,
Wajarlah menang.
Kedua,
Lakonan para pelakon juga cukup berkualiti,
Selain menghafal dan melontarkan skrip secara bulat-bulat,
Seperti "kita haruslah mempertahankan kampung kita ini" dan "apa yang berlaku kepada keluarga kita ini",
Aksi yang kaku dan kayu juga merupakan teknik ekspresi yang berkesan,
Maka haruslah menang.
Ketiga,
Plot penceritaan juga sangat kemas,
Ini dibuktikan dengan lagu-lagu pembukaan dan penutup yang menjelikkan,
Ditambah pula dengan selingan babak-babak tak perlu,
Juga kekaburan cerita yang tiba-tiba dah sampai penghujungnya,
Mesti menang punyalah.
Keempat,
Unsur humor yang sangat intelektual dan menghiburkan,
Lawak-lawaknya yang boleh dijangka serta klise,
Hubungkait lawak dengan jalan cerita juga tidak relevan,
Tambahan pula pencedokan lawak-lawak filem luar negara,
Semestinya membawa pembaharuan segar dalam industri filem tempatan,
Sebab itu layak menang.
...................................
Kesimpulan,
Ukurlah baju di badan sendiri,
Aku tertarik dengan respon balas dari Norman,
Elok dijadikan pedoman buat semua warga seni mahupun sesiapa saja,
"kalau filem saya tak menang, saya akan kaji kenapa filem orang lain menang dan apa kelemahan filem saya"
Monday, November 1, 2010
Raja Yang Zalim
Sebuah negara perlu ada seorang ketua,
Agar negara ditadbir adil dan saksama,
Bagi membolehkan rakyat hidup selesa,
Semuanya gembira, tiadanya sengsara.
Ada kisah tentang sebuah kerajaan,
Kisah di sebuah mahligai istana,
Beradabnya raja menaiki takhta,
Segak bergaya di singgahsana.
Pada awal pemerintahan,
Rakyat jelata hidup aman,
Rezeki mencurah berlimpah-limpahan,
Pemerintahan yang berpaksikan keadilan,
Juga taatnya rakyat terhadap pemimpin berdaulat,
Maka mungkin ini berkat dari TUHAN.
Namun,
Entah di mana silapnya,
16 purnama malapetaka menjelma,
Raja yang dulunya saksama,
Kini menjadi sang durjana.
Isi hati rakyat sudah tidak diendah,
Isi hati istana makin lama makin dimamah,
Isi hati kerajaan juga sudah bernanah,
Isi hati negara pula hanya menunggu rebah.
Raja bertindak mengikut nafsu hati,
Disangkanya mulia tapi sebenarnya mati,
Titahnya demi bersama tapi hakikatnya hanya untuk diri,
Gembiranya kepalang tapi sakit rakyatnya tidak terperi.
Mungkin kini sudah tiba masanya,
Raja ini perlu diturunkan takhta,
Tiada guna lagi disembah,
Tiada guna lagi menurut perintah,
Kerna akhirnya raja juga yang berkuasa,
Rakyat juga yang menderita.
Sebab raja tetap raja,
Baginda akan sentiasa di atas selagi berada di takhta,
Kuasanya,
Titahnya,
Daulatnya,
Hanya untuk dirinya.
Baginda tidak akan kecewa,
Kerna baginda punya segala-galanya,
Baginda juga ada pilihannya,
Sebab itu tiada endah darinya.
Rakyat juga perlu bertindak,
Beralihlah kesetiaan kepada raja yang baru,
Angkatlah seorang yang mampu menjaga kalian,
Kerna kelak raja itulah yang menghargai kalian.
Demikian kisah raja yang zalim.
Agar negara ditadbir adil dan saksama,
Bagi membolehkan rakyat hidup selesa,
Semuanya gembira, tiadanya sengsara.
Ada kisah tentang sebuah kerajaan,
Kisah di sebuah mahligai istana,
Beradabnya raja menaiki takhta,
Segak bergaya di singgahsana.
Pada awal pemerintahan,
Rakyat jelata hidup aman,
Rezeki mencurah berlimpah-limpahan,
Pemerintahan yang berpaksikan keadilan,
Juga taatnya rakyat terhadap pemimpin berdaulat,
Maka mungkin ini berkat dari TUHAN.
Namun,
Entah di mana silapnya,
16 purnama malapetaka menjelma,
Raja yang dulunya saksama,
Kini menjadi sang durjana.
Isi hati rakyat sudah tidak diendah,
Isi hati istana makin lama makin dimamah,
Isi hati kerajaan juga sudah bernanah,
Isi hati negara pula hanya menunggu rebah.
Raja bertindak mengikut nafsu hati,
Disangkanya mulia tapi sebenarnya mati,
Titahnya demi bersama tapi hakikatnya hanya untuk diri,
Gembiranya kepalang tapi sakit rakyatnya tidak terperi.
Mungkin kini sudah tiba masanya,
Raja ini perlu diturunkan takhta,
Tiada guna lagi disembah,
Tiada guna lagi menurut perintah,
Kerna akhirnya raja juga yang berkuasa,
Rakyat juga yang menderita.
Sebab raja tetap raja,
Baginda akan sentiasa di atas selagi berada di takhta,
Kuasanya,
Titahnya,
Daulatnya,
Hanya untuk dirinya.
Baginda tidak akan kecewa,
Kerna baginda punya segala-galanya,
Baginda juga ada pilihannya,
Sebab itu tiada endah darinya.
Rakyat juga perlu bertindak,
Beralihlah kesetiaan kepada raja yang baru,
Angkatlah seorang yang mampu menjaga kalian,
Kerna kelak raja itulah yang menghargai kalian.
Demikian kisah raja yang zalim.
Tuesday, October 26, 2010
Pesanan kepada Bangsaku...
Bangsa Melayu jangan begini,
Beriman di mulut, hati berlumut,
Beriman di lidah, hati menyalah,
Lidah bercabang, langkah menyilang,
Cakap melecoh, perangai tak senonoh,
Tamak harta mabuk dunia,
Dapat pangkat lupa akhirat,
Baru puji lupa diri.
Bangsa Melayu jangan begitu,
Ke tengah bertelingkah,
Ke tepi mendengki,
Ke laut menghasut,
Ke darat mengumpat,
Ke hulu menipu,
Ke hilir menyindir,
Ke atas mengampu,
Ke bawah melapah,
Ke gunung menyombong,
Ke lurah menitah.
Berkawan dengan syaitan,
Berguru pada nafsu,
Beraja pada selera,
Bersahabat pada maksiat,
Berlabuh pada tak senonoh,
Berhenti pada yang keji.
Bangsa Melayu jangan begitu,
Bergantung pada yang serong,
Berpijak pada yang merosak,
Bersarang pada yang ingkar,
Berumah pada yang salah,
Aniaya pada saudara,
Khianat pada sahabat,
Iri kepada isteri,
Muak ke orang banyak,
Derhaka pada orang tua,
Menghina pada yang muda
Mencerca sama sebaya,
Mungkir pada Tuhan,
Bekerja malas,
Memimpin culas,
Bersusah malu berpahit tak mahu,
Jadilah bangsa yang bersopan,
Jadilah yang berbudi tinggi,
Jadilah bangsa yang pentingkan kemuliaan,
Jadilah bangsa yang berhemah mulia,
Jadilah bangsa yang cintakan muafakat,
Jadilah bangsa yang sentiasa mahu berbakti,
Jadilah bangsa yang fikirkan cemerlang dunia dan akhirat,
Tuah ayam pada sisiknya,
Tuah manusia pada baiknya,
Tuah kain pada tenunannya,
Tuah kayu pada elok buatnya,
Tuah Melayu elok maruahnya.
Moga benar Melayu tak hilang di dunia.
Beriman di mulut, hati berlumut,
Beriman di lidah, hati menyalah,
Lidah bercabang, langkah menyilang,
Cakap melecoh, perangai tak senonoh,
Tamak harta mabuk dunia,
Dapat pangkat lupa akhirat,
Baru puji lupa diri.
Bangsa Melayu jangan begitu,
Ke tengah bertelingkah,
Ke tepi mendengki,
Ke laut menghasut,
Ke darat mengumpat,
Ke hulu menipu,
Ke hilir menyindir,
Ke atas mengampu,
Ke bawah melapah,
Ke gunung menyombong,
Ke lurah menitah.
Berkawan dengan syaitan,
Berguru pada nafsu,
Beraja pada selera,
Bersahabat pada maksiat,
Berlabuh pada tak senonoh,
Berhenti pada yang keji.
Bangsa Melayu jangan begitu,
Bergantung pada yang serong,
Berpijak pada yang merosak,
Bersarang pada yang ingkar,
Berumah pada yang salah,
Aniaya pada saudara,
Khianat pada sahabat,
Iri kepada isteri,
Muak ke orang banyak,
Derhaka pada orang tua,
Menghina pada yang muda
Mencerca sama sebaya,
Mungkir pada Tuhan,
Bekerja malas,
Memimpin culas,
Bersusah malu berpahit tak mahu,
Jadilah bangsa yang bersopan,
Jadilah yang berbudi tinggi,
Jadilah bangsa yang pentingkan kemuliaan,
Jadilah bangsa yang berhemah mulia,
Jadilah bangsa yang cintakan muafakat,
Jadilah bangsa yang sentiasa mahu berbakti,
Jadilah bangsa yang fikirkan cemerlang dunia dan akhirat,
Tuah ayam pada sisiknya,
Tuah manusia pada baiknya,
Tuah kain pada tenunannya,
Tuah kayu pada elok buatnya,
Tuah Melayu elok maruahnya.
Moga benar Melayu tak hilang di dunia.
Tuesday, September 21, 2010
Mahu dan Perlu..
Aku minta kepada TUHAN setangkai bunga segar,
DIA beriku sepohon kaktus berduri,
Aku minta kepada TUHAN seekor rama-rama,
DIA beriku seekor ulat bulu,
Aku sedih dan kecewa...
Namun kemudian,
Kaktus itu berbunga mekar, indah sekali,
Ulat itu menjadi rama-rama, cantik sekali.
Mungkin ini jalan TUHAN,
Indah pada masanya,
DIA tidak beri apa yang aku mahu,
Tapi DIA beri apa yang aku perlu..
Kecewaku, sedihku, deritaku,
Namun ku percaya kepada-NYA,
Tawaku, gembiraku, bahagiaku,
Sudah tertulis dalam kalam-NYA,
InsyaALLAH hanya menunggu masa,
Sabar pasti kuncinya.
Mungkin ini adalah apa yang aku perlu kini....
DIA beriku sepohon kaktus berduri,
Aku minta kepada TUHAN seekor rama-rama,
DIA beriku seekor ulat bulu,
Aku sedih dan kecewa...
Namun kemudian,
Kaktus itu berbunga mekar, indah sekali,
Ulat itu menjadi rama-rama, cantik sekali.
Mungkin ini jalan TUHAN,
Indah pada masanya,
DIA tidak beri apa yang aku mahu,
Tapi DIA beri apa yang aku perlu..
Kecewaku, sedihku, deritaku,
Namun ku percaya kepada-NYA,
Tawaku, gembiraku, bahagiaku,
Sudah tertulis dalam kalam-NYA,
InsyaALLAH hanya menunggu masa,
Sabar pasti kuncinya.
Mungkin ini adalah apa yang aku perlu kini....
Monday, September 20, 2010
Cari Cara..
Aku tidak sebijak budak yang dibunuh akibat memberikan akal membunuh todak,
Aku tidak selembut gadis berdarah putih yang mati difitnah,
Aku tidak sepintar sang kancil yang mampu memujuk buaya untuk berbaris bagi mendapatkan buah,
Aku tidak sesetia sang laksamana kepada seorang raja,
Aku tidak sekuat pemuda yang memakan muntah jin.
Tapi aku cuba menjadi seseorang yang berguna kepada semua.
Kerana aku tidak mahu sedegil anak yang memakan telur ikan ibunya,
Kerana aku tidak mahu sebodoh sehingga kampung tergadai,
Kerana aku tidak mahu seangkuh arnab yang tewas kepada kesabaran kura-kura,
Kerana aku tidak mahu sederhaka sehingga menjadi batu.
Friday, September 17, 2010
Mana Pergi..??!!
Sekarang ni banyak betul isu perkauman dan keagamaan,
Yang semakin lama semakin rekah (perlu dibaca dengan irama lagu syahir),
Sampai buat aku terfikir,
Mana pergi pemimpin-pemimpin dunia yang dulunya lantang bersuara.
Kita mulakan dengan isu perpaduan negara kita,
Bila naik Pak Najib, beliau bawak 1 Malaysia,
Sejurus selepas itu berpusus-pusu orang perjuangkan hak masing-masing,
Sampai mereka pun nak cabar hak kita,
Kata mereka Malaysia kaya pasal mereka,
Harta negara milik mereka,
Sebab itu tak perlu lagi hak istimewa,
Biar semua setara, sama dan merasa,
Kononnya 1 Malaysia.
Paling sedih pulak,
Pemimpin-pemimpin kita pun sokong sama,
Kata mereka kita jangan lagi duduk di zon selesa,
Tak sedar diri yang mereka berjaya pun sebab dapat hak istimewa,
Tengok-tengok depa nak bagi jahanam anak bangsa.
Isu agama pun boleh tahan,
Lagilah kena perlekeh dengan geng-geng syaitan,
Kalimah TUHAN dah jadi barang mainan,
Sampai timbul pula hukum perbuatan itu dibenarkan,
Astagfirullah,
Mintak-mintak sempatla bertaubat,
Takut nanti bila dah terlambat,
Habis semua jadi murtad.
Ni yang aku hairan,
Mana pergi pemimpin-pemimpin semua?
Anwar Ibrahim,
Dulu kau bukan main lagi nak perjuangkan anak bangsa,
Sekarang,
Bangsa kau dihina, sultan kau dicerca, agama kau diperkosa,
Apa yang kau buat?
Sudahlah isu liwat tak selesai-selesai,
Sekarang ni pulak pemiihan parti pun dan terburai,
Melututlah kau pada Azmin yang lebih pandai,
Akhirnya kau yang terkulai.
Nik Aziz pulak apa cerita?
Kata perjuangkan Islam semata-mata,
Bila Islam kena hina,
Hang sibuk nak ganti raja,
Kata berjuang dengan bukan islam jadi kafir,
Hang pulak ikut telunjuk kepala lutut orang kafir,
Apa pulak hukumnya?
Di pentas dunia tak kurang hebat juga,
Ganyang Malaysia semakin berleluasa,
Ni la susah nak cakap pasal orang tak sedar diri,
Da la miskin, hina, merempat kat negara ini,
Sekarang nak lancarkan perang pulak,
Mereka tak sedar kita punya kelengkapan lagi kuat,
Sekali kita serang alamat jadi abu la diorang,
Tapi apa nak buat,
Kita kan orang Malaysia,
SABAR sahaja.
Mana pergi Susilo Bambang YAHUDIyono?
Dulu bukan main lagi cakap kita ini adik-beradik,
Takkan ada lagi isu carik-menarik,
Cukuplah yang terakhir tarian pendet,
Habis, yang terbaru ini apa kau nak buat?
Nun kat Amerika pun tanak kalah,
Ada pula hari bakar Al-Quran sedunia,
Apalah yang hangpa dok benci sangat kat kami,
Sampai nak bakar kami punya kitab suci,
Kononnya menentang keganasan,
Tak sedar diri yang hangpa semua tu jelmaan setan,
Wajarlah sekarang ni ALLAH turun banyak ribut taufan,
Supaya hangpa semua diberi peringatan.
Mana pergi BERUK Obama?
Dulu bukan main nak jaga Islam di serata dunia,
Kononnya Amerika sudah mahu berubah,
Tapi kali ini apa cerita?
Manalah pergi ini orang semua?
Haiyoyo....
Yang semakin lama semakin rekah (perlu dibaca dengan irama lagu syahir),
Sampai buat aku terfikir,
Mana pergi pemimpin-pemimpin dunia yang dulunya lantang bersuara.
Kita mulakan dengan isu perpaduan negara kita,
Bila naik Pak Najib, beliau bawak 1 Malaysia,
Sejurus selepas itu berpusus-pusu orang perjuangkan hak masing-masing,
Sampai mereka pun nak cabar hak kita,
Kata mereka Malaysia kaya pasal mereka,
Harta negara milik mereka,
Sebab itu tak perlu lagi hak istimewa,
Biar semua setara, sama dan merasa,
Kononnya 1 Malaysia.
Paling sedih pulak,
Pemimpin-pemimpin kita pun sokong sama,
Kata mereka kita jangan lagi duduk di zon selesa,
Tak sedar diri yang mereka berjaya pun sebab dapat hak istimewa,
Tengok-tengok depa nak bagi jahanam anak bangsa.
Isu agama pun boleh tahan,
Lagilah kena perlekeh dengan geng-geng syaitan,
Kalimah TUHAN dah jadi barang mainan,
Sampai timbul pula hukum perbuatan itu dibenarkan,
Astagfirullah,
Mintak-mintak sempatla bertaubat,
Takut nanti bila dah terlambat,
Habis semua jadi murtad.
Ni yang aku hairan,
Mana pergi pemimpin-pemimpin semua?
Anwar Ibrahim,
Dulu kau bukan main lagi nak perjuangkan anak bangsa,
Sekarang,
Bangsa kau dihina, sultan kau dicerca, agama kau diperkosa,
Apa yang kau buat?
Sudahlah isu liwat tak selesai-selesai,
Sekarang ni pulak pemiihan parti pun dan terburai,
Melututlah kau pada Azmin yang lebih pandai,
Akhirnya kau yang terkulai.
Nik Aziz pulak apa cerita?
Kata perjuangkan Islam semata-mata,
Bila Islam kena hina,
Hang sibuk nak ganti raja,
Kata berjuang dengan bukan islam jadi kafir,
Hang pulak ikut telunjuk kepala lutut orang kafir,
Apa pulak hukumnya?
Di pentas dunia tak kurang hebat juga,
Ganyang Malaysia semakin berleluasa,
Ni la susah nak cakap pasal orang tak sedar diri,
Da la miskin, hina, merempat kat negara ini,
Sekarang nak lancarkan perang pulak,
Mereka tak sedar kita punya kelengkapan lagi kuat,
Sekali kita serang alamat jadi abu la diorang,
Tapi apa nak buat,
Kita kan orang Malaysia,
SABAR sahaja.
Mana pergi Susilo Bambang YAHUDIyono?
Dulu bukan main lagi cakap kita ini adik-beradik,
Takkan ada lagi isu carik-menarik,
Cukuplah yang terakhir tarian pendet,
Habis, yang terbaru ini apa kau nak buat?
Nun kat Amerika pun tanak kalah,
Ada pula hari bakar Al-Quran sedunia,
Apalah yang hangpa dok benci sangat kat kami,
Sampai nak bakar kami punya kitab suci,
Kononnya menentang keganasan,
Tak sedar diri yang hangpa semua tu jelmaan setan,
Wajarlah sekarang ni ALLAH turun banyak ribut taufan,
Supaya hangpa semua diberi peringatan.
Mana pergi BERUK Obama?
Dulu bukan main nak jaga Islam di serata dunia,
Kononnya Amerika sudah mahu berubah,
Tapi kali ini apa cerita?
Manalah pergi ini orang semua?
Haiyoyo....
1 Periuk Nasi
Wahai nasi, beritahu kami rahsia kamu ;
Bagaimana kamu boleh memikat semua orang?
Satu ketika kamu mesra dengan daging kambing beralaskan daun pisang,
Di ketika lain kamu bergaul pula dengan potongan daging ayam Ipoh yang empuk,
Dan pada setiap pagi, kamu tidak pernah ketinggalan untuk bersama-sama ikan bilis, sambal dan telur buat sarapan.
Di pesta kami yang meriah, kamu sentiasa di sana meraikannya bersama-sama,
Di Hari Raya, kamu menyertai kawan-kawan kamu dan membawa kami ketupat dan lemang,
Di Deepavali, kamulah yang memberi warna yang menarik untuk dijadikan kolam,
Di ambang Tahun Baru Cina, kamu membawa keluarga dari jauh untuk pulang berkumpul,
Dan di Hari Gawai dan Kaamtan, kamulah punca semua orang menyambutnya.
Mungkin rahsia kamu adalah kamu tidak memilih,
Tak kisahlah kami menggunakan penyepit, sudu atau tangan,
Kamu sentiasa gembira berkongsi makanan dengan kami.
Setiap hari, tatkala kami berkumpul bersama keluarga menikmati hidangan,
Kamu sentiasa hadir untuk mengingatkan kami tentang rahsia sebenar negara kita,
Bahawa kita semua berkongsi 1 periuk nasi yang sama,
Dipenuhi satu demi satu dengan pengorbanan, kerja keras dan perpaduan mereka yang hadir sebelum kita.
Dan kita semua berkongsi 1 tanggungjawab,
Untuk terus mengisi periuk nasi ini,
Bersama-sama untuk mereka yang hadir selepas kita.
16 September 1963,
Satu sejarah tersurat dan tersemat,
Penggabungan wilayah barat dan timur,
Dalam bahasa Inggeris West dan East,
Yang apabila diringkaskan menjadi WE,
Ertinya kami atau kita,
Supaya berkongsi menjadi satu,
Satu perkataan milik semua.
Selamat Hari Malaysia.
Bagaimana kamu boleh memikat semua orang?
Satu ketika kamu mesra dengan daging kambing beralaskan daun pisang,
Di ketika lain kamu bergaul pula dengan potongan daging ayam Ipoh yang empuk,
Dan pada setiap pagi, kamu tidak pernah ketinggalan untuk bersama-sama ikan bilis, sambal dan telur buat sarapan.
Di pesta kami yang meriah, kamu sentiasa di sana meraikannya bersama-sama,
Di Hari Raya, kamu menyertai kawan-kawan kamu dan membawa kami ketupat dan lemang,
Di Deepavali, kamulah yang memberi warna yang menarik untuk dijadikan kolam,
Di ambang Tahun Baru Cina, kamu membawa keluarga dari jauh untuk pulang berkumpul,
Dan di Hari Gawai dan Kaamtan, kamulah punca semua orang menyambutnya.
Mungkin rahsia kamu adalah kamu tidak memilih,
Tak kisahlah kami menggunakan penyepit, sudu atau tangan,
Kamu sentiasa gembira berkongsi makanan dengan kami.
Setiap hari, tatkala kami berkumpul bersama keluarga menikmati hidangan,
Kamu sentiasa hadir untuk mengingatkan kami tentang rahsia sebenar negara kita,
Bahawa kita semua berkongsi 1 periuk nasi yang sama,
Dipenuhi satu demi satu dengan pengorbanan, kerja keras dan perpaduan mereka yang hadir sebelum kita.
Dan kita semua berkongsi 1 tanggungjawab,
Untuk terus mengisi periuk nasi ini,
Bersama-sama untuk mereka yang hadir selepas kita.
16 September 1963,
Satu sejarah tersurat dan tersemat,
Penggabungan wilayah barat dan timur,
Dalam bahasa Inggeris West dan East,
Yang apabila diringkaskan menjadi WE,
Ertinya kami atau kita,
Supaya berkongsi menjadi satu,
Satu perkataan milik semua.
Selamat Hari Malaysia.
Friday, September 10, 2010
Satu Ketika di Jalan T.A.R
Hari itu hari Jumaat kalau tak silap,
Memandangkan tiada aktiviti untuk dibuat,
Dengan gagah dan perkasanya aku melangkah ke Jalan T.A.R,
Niat di hati bukan nak shopping sangat pun,
Sekadar berjalan sambil mencuci mata.
Bersama seorang teman aku merayap,
Al-maklum tempat ini memang sesak dengan umat,
Kiri dan kanan semuanya kedai barangan,
Kerenah peniaga macam orang kena salai,
Masing-masing berebut pelanggan,
Masing-masing bersaing tawaran,
Nak raya la katakan,
Semuanya menggila macam setan.
Tapi aku hairan,
Di kala suasana raya aidilfitri,
Yang dimainkan pula lagu hindustan,
Tak tahu la pulak kalau maksud bole chudiya,
Ertinya selamat hari raya,
Di kalangan yang menjual pakaian,
Kebanyakannya warga Nepal dan Pakistan,
Mentang-mentanglah nama Jalan Masjid India,
Memang mereka pun ingat ini negara depa punya,
Yang membeli-belah pun bukan sebarangan,
India dan Cina pun belanja sakan,
Biasalah jualan tengah murah,
Sebab tu hak kita sekarang pun mereka nak ratah.
Akhirnya,
Melayu tak usah nak kata,
Selagi duit ada belanjanya berjela,
Yela,
Raya setahun sekali,
Tapi perlu ke shopping macam nak mati,
Begitulah hebatnya orang kita,
Panas terik diredah biarpun berpuasa,
Bila malam pula menjelma,
Masjid kosong walaupun berdingin hawa,
Kenyang sangat berbuka gamaknya.
Begitulah,
Jalan Tuanku Abdul Rahman,
Nama seorang bapa kemerdekaan,
Kebetulan pula merdeka kali ini di bulan Ramadhan,
Mesti jika beliau masih ada beliau akan bangga,
Kerana semua bangsa ada di sebatang jalan bersempena nama beliau,
Bersuka ria dan bergembira tak terkata,
Kerana walaupun mereka tidak kenal siapa beliau,
Sekurang-kurangnya mereka tahu nama beliau.
Well, 1 Malaysia...katanya..
Sunday, September 5, 2010
5 Ekor Katak
A : Aku ada teka-teki nak bagitaw ko
B : Apa dia?
A : Ada 5 ekor katak duduk tepi longkang. 4 ekor dah buat keputusan nak terjun. So brape yg tinggal?
B : La..ape punya senang soalan ko ni. Jawapan dia tinggal lah sekor je katak
A : Salah
B : Dah tu?
A : Jawapan dia still tinggal 5 ekor lagi la
B : Asal plak? Kan 4 dah buat keputusan nak terjun?
A : Ko sendiri dah jawab.
B : Tak paham
A : Pasal dorg baru buat keputusan nak terjun. Tapi belum terjun lagi..hahaha
B : Betul jugak..haha
Agak lame tapi bukan game,
Dalam lucu ada ilmu,
Dalam tawa ada harga,
Dalam tersurat ada tersirat.
Fikirkan dan Renungkanlah....
MELAYU
Melayu itu orang yang bijaksana,
Nakalnya bersulam jenaka,
Budi bahasanya tidak terkira,
Kurang ajarnya tetap santun,
Jika menipu pun masih bersopan,
Bila mengampu bijak beralas tangan.
Melayu itu berani jika bersalah,
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut,
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat,
Jangan mati anak.
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu,
Bugis itu Melayu,
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua´alaf bertakrif Melayu(Setelah disunat anunya itu).
Dalam sejarahnya,
Melayu itu pengembara lautan,
Melorongkan jalur sejarah zaman,
Begitu luas daerah sempadan,
Sayangnya kini segala kehilangan.
Melayu itu kaya falsafahnya,
Kias kata bidal pusaka,
Akar budi bersulamkan daya,
Gedung akal laut bicara,
Malangnya Melayu itu kuat bersorak,
Terlalu ghairah pesta temasya,
Sedangkan kampung telah tergadai,
Sawah sejalur tinggal sejengkal,
Tanah sebidang mudah terjual,
Meski telah memiliki telaga,
Tangan masih memegang tali,
Sedang orang mencapai timba,
Berbuahlah pisang tiga kali,
Melayu itu masih bermimpi,
Walaupun sudah mengenal universiti,
Masih berdagang di rumah sendiri.
Berkelahi cara Melayu,
Menikam dengan pantun,
Menyanggah dengan senyum,
Marahnya dengan diam,
Merendah bukan menyembah,
Meninggi bukan melonjak.
Watak Melayu menolak permusuhan,
Setia dan sabar tiada sempadan,
Tapi jika marah tak nampak telinga,
Musuh dicari ke lubang cacing,
Tak dapat tanduk telinga dijinjing,
Maruah dan agama dihina jangan,
Hebat amuknya tak kenal lawan,
Berdamai cara Melayu indah sekali,
Silaturrahim hati yang murni,
Maaf diungkap senantiasa bersahut,
Tangan diulur sentiasa bersambut,
Luka pun tidak lagi berparut.
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan,
Selaga yang ada sanggup diberikan,
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
"Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran
"Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka
Semoga Melayu tak hilang di dunia.
Nakalnya bersulam jenaka,
Budi bahasanya tidak terkira,
Kurang ajarnya tetap santun,
Jika menipu pun masih bersopan,
Bila mengampu bijak beralas tangan.
Melayu itu berani jika bersalah,
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut,
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat,
Jangan mati anak.
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu,
Bugis itu Melayu,
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua´alaf bertakrif Melayu(Setelah disunat anunya itu).
Dalam sejarahnya,
Melayu itu pengembara lautan,
Melorongkan jalur sejarah zaman,
Begitu luas daerah sempadan,
Sayangnya kini segala kehilangan.
Melayu itu kaya falsafahnya,
Kias kata bidal pusaka,
Akar budi bersulamkan daya,
Gedung akal laut bicara,
Malangnya Melayu itu kuat bersorak,
Terlalu ghairah pesta temasya,
Sedangkan kampung telah tergadai,
Sawah sejalur tinggal sejengkal,
Tanah sebidang mudah terjual,
Meski telah memiliki telaga,
Tangan masih memegang tali,
Sedang orang mencapai timba,
Berbuahlah pisang tiga kali,
Melayu itu masih bermimpi,
Walaupun sudah mengenal universiti,
Masih berdagang di rumah sendiri.
Berkelahi cara Melayu,
Menikam dengan pantun,
Menyanggah dengan senyum,
Marahnya dengan diam,
Merendah bukan menyembah,
Meninggi bukan melonjak.
Watak Melayu menolak permusuhan,
Setia dan sabar tiada sempadan,
Tapi jika marah tak nampak telinga,
Musuh dicari ke lubang cacing,
Tak dapat tanduk telinga dijinjing,
Maruah dan agama dihina jangan,
Hebat amuknya tak kenal lawan,
Berdamai cara Melayu indah sekali,
Silaturrahim hati yang murni,
Maaf diungkap senantiasa bersahut,
Tangan diulur sentiasa bersambut,
Luka pun tidak lagi berparut.
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan,
Selaga yang ada sanggup diberikan,
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
"Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran
"Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka
Semoga Melayu tak hilang di dunia.
Wednesday, September 1, 2010
Saya Harap..
Saya harap saya dah tak buat macam tu lagi..
Tapi rupa-rupanya saya tak mampu nak elak..
Saya mintak maaf..
Kerana saya pun harap macam yang awak harapkan..
Tapi rupa-rupanya saya tak mampu nak elak..
Saya mintak maaf..
Kerana saya pun harap macam yang awak harapkan..
Terperangkap..
Bila terperangkap memang susah,
Nak cari jalan keluar bukan main seksa,
Kalau dapat keluar Alhamdulillah,
Kadang-kadang jalan keluar pun tak jumpa,
Maka meranalah.
.....................................
Bayangkan,
Terperangkap dalam traffic jam pun kita sesak nak gila,
Terperangkap dalam hutan kita dah separuh nyawa,
Terperangkap di tengah lautan kita dah hampir putus asa,
Terperangkap dalam kekusutan jiwa, susah nak kata.
.....................................
Penatnya bila terperangkap,
Entah bila nak dapat keluar,
Mudah-mudahan ada jalan keluar,
Atau kalau tak ada sekalipun,
Moga aman di dalamnya.
Nak cari jalan keluar bukan main seksa,
Kalau dapat keluar Alhamdulillah,
Kadang-kadang jalan keluar pun tak jumpa,
Maka meranalah.
.....................................
Bayangkan,
Terperangkap dalam traffic jam pun kita sesak nak gila,
Terperangkap dalam hutan kita dah separuh nyawa,
Terperangkap di tengah lautan kita dah hampir putus asa,
Terperangkap dalam kekusutan jiwa, susah nak kata.
.....................................
Penatnya bila terperangkap,
Entah bila nak dapat keluar,
Mudah-mudahan ada jalan keluar,
Atau kalau tak ada sekalipun,
Moga aman di dalamnya.
Andai ia Salah..
Dalam hidup kita perlu belajar,
Kerana belajar itu adalah segalanya,
Subjek kehidupan macam-macam ada,
Terpulang kepada kita nak catch up yang mana.
Bercinta tak salah,
Pasal dalam bercinta banyak pengajarannya,
Kita belajar banyak benda,
Macam mana nak sayang orang,
Macam mana nak jaga hati orang,
Macam mana nak gembirakan orang,
Macam mana nak kenal hati budi orang,
Kita belajar jugak,
Rasa tanggungjawab,
Rasa simpati,
Rasa hormat,
Yang semuanya kita merasa.
Bila putus cinta pun kita belajar banyak benda,
Macam mana rasa sakit bercinta,
Macam mana rasa sedih bercinta,
Macam mana rasa hidup tanpa cinta,
Kita belajar jugak,
Rasa redha,
Rasa pasrah,
Rasa mengalah,
Yang semuanya kita berserah.
Tapi,
Sayang tu masih ada,
Cemburu tu masih menyala,
Busy body tu susah nak kata,
Yang kita tak tahu kenapa masih ada,
Dan sampai bila habisnya.
Orang kata,
Dah-dah la tu,
Buka buku baru,
Jangan biar hidup ni lesu,
Pasal yang dulu takkan cakap lagi,
I LOVE YOU.
Tapi,
Salah ke kalau kita masih rasa macam tu?
Salah ke kalau kita tak mampu nak buka buku baru?
Kadang-kadang minda ni terfikir,
Mengapa TUHAN masih simpan lagi perasaan sayang kepada yang dulu ni dalam hati.
Adakah DIA ada perancangan lain yang kita tak tahu apa kesudahannya?
Atau ini ujian DIA untuk lihat sejauh mana kesabaran kita?
Atau DIA nak tunjuk inilah padahnya kalau terlalu menyimpan rasa?
Ya Allah,
Andai ia salah,
KAU tunjukkan dan betulkanlah..
Kerana belajar itu adalah segalanya,
Subjek kehidupan macam-macam ada,
Terpulang kepada kita nak catch up yang mana.
Bercinta tak salah,
Pasal dalam bercinta banyak pengajarannya,
Kita belajar banyak benda,
Macam mana nak sayang orang,
Macam mana nak jaga hati orang,
Macam mana nak gembirakan orang,
Macam mana nak kenal hati budi orang,
Kita belajar jugak,
Rasa tanggungjawab,
Rasa simpati,
Rasa hormat,
Yang semuanya kita merasa.
Bila putus cinta pun kita belajar banyak benda,
Macam mana rasa sakit bercinta,
Macam mana rasa sedih bercinta,
Macam mana rasa hidup tanpa cinta,
Kita belajar jugak,
Rasa redha,
Rasa pasrah,
Rasa mengalah,
Yang semuanya kita berserah.
Tapi,
Sayang tu masih ada,
Cemburu tu masih menyala,
Busy body tu susah nak kata,
Yang kita tak tahu kenapa masih ada,
Dan sampai bila habisnya.
Orang kata,
Dah-dah la tu,
Buka buku baru,
Jangan biar hidup ni lesu,
Pasal yang dulu takkan cakap lagi,
I LOVE YOU.
Tapi,
Salah ke kalau kita masih rasa macam tu?
Salah ke kalau kita tak mampu nak buka buku baru?
Kadang-kadang minda ni terfikir,
Mengapa TUHAN masih simpan lagi perasaan sayang kepada yang dulu ni dalam hati.
Adakah DIA ada perancangan lain yang kita tak tahu apa kesudahannya?
Atau ini ujian DIA untuk lihat sejauh mana kesabaran kita?
Atau DIA nak tunjuk inilah padahnya kalau terlalu menyimpan rasa?
Ya Allah,
Andai ia salah,
KAU tunjukkan dan betulkanlah..
Saturday, August 21, 2010
Racun dan Penawar..
Hidup ini memang tak selalunya indah,
Statement tu aku sangat setuju,
Ada hari kita sakit,
Ada hari kita perit,
Ada hari kita sihat,
Ada hari kita kuat.
Selalunya yang buat kita sakit,
Kita panggil benda tu racun,
Pasal racun ni sangat bahagia,
Benda tu boleh buat kita sakit, lumpuh dan silap hari bulan,mati,
Tapi kadang-kadang kita sendiri yang cari penyakit,
Dah tahu benda tu racun, kenapa nak jugak ambil,
Dah tahu benda tu boleh membunuh, kenapa nak jugak minum.
Tapi nak buat macam mana,
Kadang-kadang kita pun terleka,
Kadang-kadang kita pun terlupa,
Sampai madu yang kita sangka,
Rupanya racun yang menerpa.
Jadi bila kita da terkena racun,
Sudah tentu kita cari penawar,
Pasal penawar lah yang memulihkan,
Benda tu lah yang menyihatkan,
Benda tu lah yang menguatkan,
Benda tu jugalah yang menghidupkan.
Tapi penawar ni bukan senang nak cari,
Bukan juga senang dimiliki,
Kadang-kadang dah dapat kat tangan kita,
Tapi kita tak tahu guna,
Silap-silap penawar jadi racun jugak,
Bahanya.
Namun,
Sekali dapat yang betul,
Memang badan terus sihat,
Begitulah nikmatnya penawar,
Rasa berbaloi penat lelah mencarinya.
Dalam bercinta pun macam tu,
Ada racun, ada penawar,
Macam mana nak beza, kenalah rasa dulu,
Bila dah rasa, baru taw macam mana.
Racun dalam cinta ini memang sakit,
Kadang-kadang hati ini sampai tak boleh berdenyut,
Nafas tak selancar biasa,,
Badan pun rasa lemah tak terkata,
Begitu kuatnya penangan racun,
Disangkakan madu,
Rupanya menkam kalbu.
Nak cari penawar pula bukan senang,
Bukan boleh sehari dua,
Kadang-kadang melarat-larat sampai tak sudah,
Tambah-tambah kalau racun tu adalah penawarnya,
Bagila resipi apa sekalipun,
Pasti takkan menjadi,
Kerana kita nak yang meracuni kita itulah yang merawat kita.
Haih,
Memang susah,
Kalau dialah racun, dialah penawar,
Mungkin ada petunjuk mengapa perkara ini yang terbaca,
Nak dijadikan cerita,
Pada tanggal ini pula.
Haihhhh..............
Terima kasih,
Kerana kau juga racun dan penawarku.
Statement tu aku sangat setuju,
Ada hari kita sakit,
Ada hari kita perit,
Ada hari kita sihat,
Ada hari kita kuat.
Selalunya yang buat kita sakit,
Kita panggil benda tu racun,
Pasal racun ni sangat bahagia,
Benda tu boleh buat kita sakit, lumpuh dan silap hari bulan,mati,
Tapi kadang-kadang kita sendiri yang cari penyakit,
Dah tahu benda tu racun, kenapa nak jugak ambil,
Dah tahu benda tu boleh membunuh, kenapa nak jugak minum.
Tapi nak buat macam mana,
Kadang-kadang kita pun terleka,
Kadang-kadang kita pun terlupa,
Sampai madu yang kita sangka,
Rupanya racun yang menerpa.
Jadi bila kita da terkena racun,
Sudah tentu kita cari penawar,
Pasal penawar lah yang memulihkan,
Benda tu lah yang menyihatkan,
Benda tu lah yang menguatkan,
Benda tu jugalah yang menghidupkan.
Tapi penawar ni bukan senang nak cari,
Bukan juga senang dimiliki,
Kadang-kadang dah dapat kat tangan kita,
Tapi kita tak tahu guna,
Silap-silap penawar jadi racun jugak,
Bahanya.
Namun,
Sekali dapat yang betul,
Memang badan terus sihat,
Begitulah nikmatnya penawar,
Rasa berbaloi penat lelah mencarinya.
Dalam bercinta pun macam tu,
Ada racun, ada penawar,
Macam mana nak beza, kenalah rasa dulu,
Bila dah rasa, baru taw macam mana.
Racun dalam cinta ini memang sakit,
Kadang-kadang hati ini sampai tak boleh berdenyut,
Nafas tak selancar biasa,,
Badan pun rasa lemah tak terkata,
Begitu kuatnya penangan racun,
Disangkakan madu,
Rupanya menkam kalbu.
Nak cari penawar pula bukan senang,
Bukan boleh sehari dua,
Kadang-kadang melarat-larat sampai tak sudah,
Tambah-tambah kalau racun tu adalah penawarnya,
Bagila resipi apa sekalipun,
Pasti takkan menjadi,
Kerana kita nak yang meracuni kita itulah yang merawat kita.
Haih,
Memang susah,
Kalau dialah racun, dialah penawar,
Mungkin ada petunjuk mengapa perkara ini yang terbaca,
Nak dijadikan cerita,
Pada tanggal ini pula.
Haihhhh..............
Terima kasih,
Kerana kau juga racun dan penawarku.
Ramadhan.
Ramadhan datang lagi,
Membawa seribu erti,
Menguji jati diri,
Sejauhmana cinta pada Ilahi
Ramadhan datang lagi,
Mengusir segala sunyi sepi diri,
Dinihariku yang malap kini kian berseri,
Dengan tasbih,selawat dan tahmid suci.
Ramadhan,
Datangmu memang ku nanti,
Rinduku padamu sentiasa mekar di taman hati,
Segar mengharum di bingkai rohani,
Menjadi inspirasi pengabdian diri ,
Sepenuh jiwa raga pada raja seluruh alam,
Allah Rabbbul’alamin.
Ramadhan,
Kuharap kali ini kau takkan pergi lagi,
Walaupun kau pasti akan pergi lagi,
Meninggalkan aku, dia dan semua isi bumi,
Dan hanya akan datang menjengah kembali,
Dengan membawa malam seribu erti,
Pada tahun hadapan nanti.
Ahlan Wasahlan Ya Ramadhan,
Wa Marhaban Minkum
Kuharap kau tetap hadir dalam sanubariku,
Bagi mentarbiyah nafsu dan mindaku agar sentiasa,
Melaksanakan Sunnatullah,
Menjauhi mungkar dan larangan Allah,
Agar..biar lahirku nanti selepas Ramadhan,
Laksana bayi yang suci bersih,
Tanpa noda dan dosa.
Ini adalah isi hati,
Moga dapat menjadi realiti.
Wallahualam.
Mock Trial...antara hukum bin hakam, fadzilah come to me..
Pada awal Ogos yang lalu,
Sejarah tercipta dalam hidupku,
Bukannya melangkah ke alam hidup yang baru,
Bukan jua mendapat harta beribu,
Tetapi perjalanan kisah yang riang dan lucu.
Mock Trial,
Yang tahu sudah pasti mengerti,
Yang belum tahu ini adalah karya seni,
Mengenai perbicaraan mahkamah untuk diamati,
Sambil gelak dan tawa tak kering gusi,
Namun bagi kami ia bukan hanya penyeri,
Ia juga adalah tanggungjawab dan amanah yang diberi,
Sebagai penyambung sebuah legasi.
Peranan yang diberi bukan sebarangan,
Tugasnya adalah untuk memberi keadilan,
Tampak mudah tak perlu banyak pergerakan,
Hakikatnya inilah peranan yang paling menyusahkan,
Jujurnya diri ini tidak mengeri,
Mengapa diberi peranan sebegini,
Sudahlah ini adalah pertama kali,
Tambahan pula yang terdahulu semuanya ada identiti,
Kalau nak dibandingkan dengan diri ini,
Memang jauh macam langit dan bumi,
Berserah sahaja pada Ilahi,
Nak bantah nanti director maki.
Hukum bin Hakam nama diberi,
Ada juga Fadzilah Come To Me,
Semuanya dibuat untuk menghiburkan hati,
Supaya yang datang tak lagi sakit hati.
Alhamdulillah,
Lima persembahan Allah permudah,
Semuanya gembira hati tak gundah,
Mulanya resah akhirnya indah,
Mungkin ini namanya barakah.
Buat semua yang terlibat,
Terutama orang-orang kuat,
Terima kasih ucapan dihulurkan,
Atas tunjuk ajar dan kepercayaan yang diberikan,
Mohon maaf bagi segala keterlanjuran,
Moga diperbaiki di masa hadapan.
Demikianlah pengalaman yang dicatat,
Sangat indah dan bakal diingat,
Semoga tahun hadapan lebih hebat.
Yang pasti, ini pertama kali,
Yang mungkin, ini jua terakhir kali.
Darah Daging - Setiap keluarga ada rahsia.
Sejarah tercipta dalam hidupku,
Bukannya melangkah ke alam hidup yang baru,
Bukan jua mendapat harta beribu,
Tetapi perjalanan kisah yang riang dan lucu.
Mock Trial,
Yang tahu sudah pasti mengerti,
Yang belum tahu ini adalah karya seni,
Mengenai perbicaraan mahkamah untuk diamati,
Sambil gelak dan tawa tak kering gusi,
Namun bagi kami ia bukan hanya penyeri,
Ia juga adalah tanggungjawab dan amanah yang diberi,
Sebagai penyambung sebuah legasi.
Peranan yang diberi bukan sebarangan,
Tugasnya adalah untuk memberi keadilan,
Tampak mudah tak perlu banyak pergerakan,
Hakikatnya inilah peranan yang paling menyusahkan,
Jujurnya diri ini tidak mengeri,
Mengapa diberi peranan sebegini,
Sudahlah ini adalah pertama kali,
Tambahan pula yang terdahulu semuanya ada identiti,
Kalau nak dibandingkan dengan diri ini,
Memang jauh macam langit dan bumi,
Berserah sahaja pada Ilahi,
Nak bantah nanti director maki.
Hukum bin Hakam nama diberi,
Ada juga Fadzilah Come To Me,
Semuanya dibuat untuk menghiburkan hati,
Supaya yang datang tak lagi sakit hati.
Alhamdulillah,
Lima persembahan Allah permudah,
Semuanya gembira hati tak gundah,
Mulanya resah akhirnya indah,
Mungkin ini namanya barakah.
Buat semua yang terlibat,
Terutama orang-orang kuat,
Terima kasih ucapan dihulurkan,
Atas tunjuk ajar dan kepercayaan yang diberikan,
Mohon maaf bagi segala keterlanjuran,
Moga diperbaiki di masa hadapan.
Demikianlah pengalaman yang dicatat,
Sangat indah dan bakal diingat,
Semoga tahun hadapan lebih hebat.
Yang pasti, ini pertama kali,
Yang mungkin, ini jua terakhir kali.
Darah Daging - Setiap keluarga ada rahsia.
Bermula Semula..
Bismillah,
Lafaz agung pembuka langkah,
Moga disulami berkat dan hidayah,
Agar perjalanan dipermudah.
Bermula kini perjalanan baru,
Setelah dua bulan duduk membatu,
Penat dan lelah sudah berlalu,
Kini mencari nafas segar dan baru.
Tahun ketiga moga kembali bersinar,
Hilangkan segala duka dan onar,
Puas sudah jiwa berpinar,
Mengharapkan semula kekuatan yang tegar.
Semoga tahun ini segalanya lancar,
Semoga tahun ini semuanya benar.
Lafaz agung pembuka langkah,
Moga disulami berkat dan hidayah,
Agar perjalanan dipermudah.
Bermula kini perjalanan baru,
Setelah dua bulan duduk membatu,
Penat dan lelah sudah berlalu,
Kini mencari nafas segar dan baru.
Tahun ketiga moga kembali bersinar,
Hilangkan segala duka dan onar,
Puas sudah jiwa berpinar,
Mengharapkan semula kekuatan yang tegar.
Semoga tahun ini segalanya lancar,
Semoga tahun ini semuanya benar.
Thursday, June 10, 2010
Lagenda Budak Setan..
Yang belum tengok, tontonlah..
Yang sedang tengok, hayatilah..
Yang sudah tengok, pelajarilah..
Yang sedang tengok, hayatilah..
Yang sudah tengok, pelajarilah..
Bila Cinta..
Mudah jalan ceritanya,
Namun kuat impaknya,
Benar-benar menyentuh jiwa,
Lagenda sebuah kisah cinta.
....................................
Bila cinta kini
Tak lagi bermakna
Yang ku rasa kini
Hanyalah nestapa
Ditinggalkan cinta masa lalu
Dulu kau tawarkan
Manisnya janjimu
Yang ku sambut itu
Dengan segenap hatiku
Bila engkau pergi
Tinggalkanku
Hilangnya cintamu
Menusuk hatiku
Ternyata memilih
Cinta yang fana
Perginya dirimu
merobek jantungku
Hingga ku terjatuh
Dalam harapan
Hilangnya cintamu
Menusuk hatiku
Hingga ku terjatuh
Dalam harapan
Uuu…
Dalam harapan
Thursday, June 3, 2010
Orang Angkuh Memang Bodoh
Pernah dulu suatu masa
adalah makhluk Azaazil namanya
golongan iblis nama spesisnya
tinggi darjatnya sangat la mulia
guru segala malaikat memang terrer
alam ghaib dia yang conquer
walaupun hebat, bagus dan power
sentiasa tunduk pada Yang Esa
siang dan malam beribadat saja
nak kire amalnya memang tak upaya
Sampai suatu ketika
janji Tuhan yang berkuasa
dari tanah Adam tercipta
bermulalah hikayat spesis manusia
Allah bertitah kapada semua
"Sujudlah kalian menghormatinya..."
maka sujudlah semua hamba
yang taat dan patuh dan ikhlas dan humble
tapi,
si iblis mula rasa tak sedap hati
Adam ini ingredientnya bumi
walhal aku tercipta dari api
buat apa kusujud pada makhluk ini?
ternyata aku lebih mulia di sini
hei Tuhan apa kau buat ni?
bukankah aku telah lama menjadi abdi
darjatku jauh lebih tinggi
apa kelas nya nak sembah seorang lelaki
entah apa kelayakannya tak diketahui
aku tak reda ini terjadi!
iblis membentak seorang diri
lalu derhaka berpaling diri
gara-gara angkuh menguasai diri
Iblis angkuh tapi bijak
dia tahu nasibnya kelak
ke neraka akan dicampak
biarlah
aku tak kisah
yang penting, nyata Tuhan tu salah
menjadikan manusia sebagai khalifah
aku hasut tiap tiap anak Adam
biar pandangan menjadi kelam
biar hati menjadi hitam
biar sinar kebenaran terpadam
sampai nanti hancur alam
sama sama lah masuk Jahanam
diseksa malaikat yang kejam
Manusia pun ramai yang angkuh
tak macam iblis mereka ni bodoh
ilmu kontang iman tak kukuh
maruah ampuh otak lumpuh
perasan diri bagus sungguh
bodoh
dah terbukti depan mata
kononnya bagus, taknak terima
bajet best taknak percaya
engkau je lah yang betul semua
apakan daya
manusia angkuh bodoh semuanya
sudahlah bodoh kena tipu pula
makan la cakap iblis derhaka
kononnya kaulah yang paling mulia
kononnya kaulah yang bijaksana
rasa diri tu dah cukup sempurna
kebenarannya
bodoh lagi hina
bangang, cacai dan tercela
Kepada semua insan
bersikap sombong apakah keperluan?
merasa bagus, apakah kebanggaan?
berlagak angkuh di mana kelebihan?
kita sama di mata Tuhan
yang membezakan hanya iman
beriringan rasa hormat dan kesopanan
bukan perasan....
by Azlan Alan
adalah makhluk Azaazil namanya
golongan iblis nama spesisnya
tinggi darjatnya sangat la mulia
guru segala malaikat memang terrer
alam ghaib dia yang conquer
walaupun hebat, bagus dan power
sentiasa tunduk pada Yang Esa
siang dan malam beribadat saja
nak kire amalnya memang tak upaya
Sampai suatu ketika
janji Tuhan yang berkuasa
dari tanah Adam tercipta
bermulalah hikayat spesis manusia
Allah bertitah kapada semua
"Sujudlah kalian menghormatinya..."
maka sujudlah semua hamba
yang taat dan patuh dan ikhlas dan humble
tapi,
si iblis mula rasa tak sedap hati
Adam ini ingredientnya bumi
walhal aku tercipta dari api
buat apa kusujud pada makhluk ini?
ternyata aku lebih mulia di sini
hei Tuhan apa kau buat ni?
bukankah aku telah lama menjadi abdi
darjatku jauh lebih tinggi
apa kelas nya nak sembah seorang lelaki
entah apa kelayakannya tak diketahui
aku tak reda ini terjadi!
iblis membentak seorang diri
lalu derhaka berpaling diri
gara-gara angkuh menguasai diri
Iblis angkuh tapi bijak
dia tahu nasibnya kelak
ke neraka akan dicampak
biarlah
aku tak kisah
yang penting, nyata Tuhan tu salah
menjadikan manusia sebagai khalifah
aku hasut tiap tiap anak Adam
biar pandangan menjadi kelam
biar hati menjadi hitam
biar sinar kebenaran terpadam
sampai nanti hancur alam
sama sama lah masuk Jahanam
diseksa malaikat yang kejam
Manusia pun ramai yang angkuh
tak macam iblis mereka ni bodoh
ilmu kontang iman tak kukuh
maruah ampuh otak lumpuh
perasan diri bagus sungguh
bodoh
dah terbukti depan mata
kononnya bagus, taknak terima
bajet best taknak percaya
engkau je lah yang betul semua
apakan daya
manusia angkuh bodoh semuanya
sudahlah bodoh kena tipu pula
makan la cakap iblis derhaka
kononnya kaulah yang paling mulia
kononnya kaulah yang bijaksana
rasa diri tu dah cukup sempurna
kebenarannya
bodoh lagi hina
bangang, cacai dan tercela
Kepada semua insan
bersikap sombong apakah keperluan?
merasa bagus, apakah kebanggaan?
berlagak angkuh di mana kelebihan?
kita sama di mata Tuhan
yang membezakan hanya iman
beriringan rasa hormat dan kesopanan
bukan perasan....
by Azlan Alan
Hanya Itulah yang Kita Mampu..
Dunia sudah pun menyaksikkan,
Sifat dan gelagat golongan yang tidak berperikemanusiaan,
Penuh dengan dendam dan kekejaman,
Demi bangsanya yang dianggap Tuhan.
Sejarah menceritakan segalanya,
Tanah itu bukan kalian yang punya,
Namun kalian memang tak reti bahasa,
Membuat onar seolah kalian yang berkuasa.
Yahudi,
Sirah mu sebenarnya suci,
Darjat bangsa mu jua tinggi,
23 para anbia rasul dan nabi,
Lambang kalian pilihan Ilahi.
Namun entah di mana salah dan silap,
Seluruh hati kalian menjadi gelap,
Syaitan laknatullah tempat kalian berharap,
Membunuh Muslim dengan penuh meluap.
Terbaru,
Kalian serang insan yang ingin menghulurkan bantuan,
Rejim Zionis kalian memang tidak ada akal,
Kononnya mengancam keselamatan,
Bodoh..!!!
Memang tepung, beras, gula boleh memberi ancaman kan,
Paling keras pun batu-batuan untuk projek perumahan,
Apa lagi yang kalian mahukan,
Sudahlah pelbagai sekatan yang kalian kenakan,
Bantuan kebajikan jangan harap kalian berikan,
Sekurang-kurangnya berilah laluan dan kesempatan,
Untuk orang berperikemanusiaan membuat ehsan.
................................
Kita,
Apa yang kita lakukan?
Mana pergi pemimpin-pemimpin kita?
Mana pergi pemimpin-pemimpin dunia?
PBB? Liga Arab?
Oh ya,
Barrack Obama, mana suaramu?
Mengapa diam membisu?
Bukankah kau pemenang Nobel Keamanan?
Atau kau hanya seorang lagi boneka keganasan?
Itu lah yang kita hanya mampu,
Sekadar mengutuk dan mengecam,
Tanpa ada respon balas yang jitu,
Memanglah Zionis tak rasa terancam,
Siap pula hendak bawak usul di Parlimen,
Helloooo...!!
Rakyat Palestin tak kisah itu semua,
Yang mereka mahukan bantuan dari kita,
Berikan saja mereka senjata dan tentera,
Begitu juga makanan dan minuman,
Agar mereka gagah dalam perjuangan,
Serta doa sebagai iringan.
Apa lagi yang kita tiada,
Kekayaan,
Kemewahan,
Kekuatan,
Ketenteraan,
Kecerdikan,
Kecanggihan,
Semuanya lengkap tersedia,
Kumpulkan sahaja semua bala tentera,
Satukan semua kesatria dan panglima,
Serang sahaja golongan durjana,
Biar mereka tahu siapa kita,
Kalau darah yang mereka kepingin,
Maka darahla yang kita kirim,
Sengsara yang mereka cari,
Maka derita yang kita beri,
Tapi sayang,
Di sebalik kelebihan ada kekurangan,
Yang entah sampai bila kita akan cukupkan,
Yakni PERPADUAN.
Dan sehingga kini,
Hanya itulah yang kita mampu,
Melihat dengan mata terpaku,
Menjerit tetapi sebenarnya membisu,
Dengan kecaman, kutukan dan hentaman,
Yang langsung tidak memberi sebarang kesan,
Tak ubah seperti pungguk menatap sang bulan..
Hanya itulah yang kita mampu..
Thursday, May 20, 2010
Janji..
Wednesday, May 19, 2010
Selamat Hari Guru
Kiranya masih belum terlambat untuk diri ini berbicara,
Perihal hari buat seseorang yang mulia tugasnya,
Mendidik, membimbing dan mengajar,
Bukan sahaja pelajaran demi peperiksaan,
Tetapi juga ilmu untuk sebuah kehidupan.
.........................................................
Kali ini diri ini hendak membuat sedikit coretan mengenai pengalamanku di sekolah. Memang banyak kenanganku di sekolah sama ada bersama teman-teman dan juga guru-guru. Ingin aku berkongsi pengalaman sambutan hari guru ketika aku berada di Tingkatan 5. Padaku, inilah sambutan yang terbaik dan paling meriah pernah diberikan sepanjang 5 tahun aku di SDAR (Sekolah Dato' Abdul Razak).
Kisahnya begini. Suatu hari, ketika aku bersantai di dorm ku (D15), sahabatku, Mentol masuk ke dalam bilik. Katanya " E, ko jadi director sambutan hari guru taw, aku bagi name ko kat cikgu norliza". Sebaik sahaja aku mendengar kata-kata Mentol, terus aku tak jadi tidur siang hari itu. Manalah aku rajin hendak menjadi pengarah projek, tambah pula projek besar seperti ini. Namun, untuk menggembirakan hati sahabatku itu, aku iyakan sahaja.
Pada mulanya, aku hanya mahukan sambutan yang biasa. Seperti kelaziman tahun-tahun sebelum ini. Perasmian, sukaneka dan bersurai. Namun, setelah difikirkan semula, memandangkan ini tahun terakhir aku di kerajaan berdaulat ini, mengapa tidak aku buat satu perayaan atau sambutan yang besar-besaran. Tambahan pula, aku selaku pengrah sudah pasti mempunyai kuasa untuk membuat apa yang aku suka..hahaha..
Dipendekkan cerita, tibalah hari sambutan. Kali ini sambutannya agak berbeza. Ada dua sesi. Sesi siang dan sesi malam. Pada sesi siang, sambutan dimulakan dengan perarakan masuk para guru ke dalam dewan. Kemudian, setelah selesai sesi perasmian, maka bermulalah acara dan pertandingan yang dibuat. Pembukaan sambutan dimulakan dengan acara formasi yang dibuat oleh adik-adik Tingkatan 1 dan Tingkatan 2. Tiga bentuk formasi yang mereka lakukan iaitu bunga tulip, bentuk hati dan WE LOVE U. Jenuh juga untuk menguruskan budak-budak ini semua, maklumlah, F1 dan F2, ramai pula tu. Akhirnya, setelah seminggu latihan, alhamdulillah, pada hari sambutan, ia berjalan dengan lancar dan semua guru sangat terpegun dan teruja. Alhamdulillah.
Kemudian, acara yang diadakan adalah explorace, pertandingan teh tarik, batu seremban, sukaneka dan perlawanan bola sepak antara pelajar dan guru. Seterusnya, acara yang paling dinanti-nantikan iaitu jamuan pun tiba. Kali ini, kami menyajikan sesuatu yang sangat istimewa buat guru-guru. Gerai dibuka mengkut batch untuk menjamu para guru. Macam-macam juadah yang terhidang, Dari kuih-muih sampai la ke piza hut. Aku pun terliur juga tapi hendak buat macam mana, itu semua untuk para guru. Inilah antara kejutan buat para guru dan alhamdulillah, inilah juga yang paling dikenang oleh semua guru sehingga ke hari ini..(yela, makan kot..hahaha).
Selesai sesi siang, tiba pula sesi malam. Sesi malam dimulakan dengan solat maghrib dan bacaan yassin di masjid. Selesai solat isyak, semua meluru ke dewan besar untuk acara di dalam dewan. Acara yang diadakan adalah persembahan dari guru dan pelajar. Sempat juga aku mengadakan persembahan pada malam itu dengan mendendangkan sebuah lagu yang berjudul Biarlah Bulan Bicara. Betapa lagu tu memberi makna yang mendalam kepada diriku dan hanya beberapa orang guru sahaja yang memahami maksudnya. Alhamdulillah, setelah selesai semua persembahan, maka guru-guru pun beredar untuk jamuan malam. Namun, sebaik sahaja guru-guru keluar dari dewan, mereka terkesima apabila melihat Kad Hari Guru gergasi yang tegak di luar dewan. Tinnginya 16 kaki dan lebarnya 9 kaki. Rupa-rupanya, itu kad yang terbesar di Malaysia kerana rekod ketika itu hanya 12kaki tinggi. Aduss, melepas nak masuk tv..hahaha.
Demikianlah kisah sambutan hari guru yang gemilang pernah ku sertai sepanjang diriku bergelar pelajar sekolah. Lebih mengujakan, akulah pengarah untuk projek sambutan hari guru tersebut. Bukan ingin membangga diri, namun itulah hadiah terbesarku kepada semua guru yang pernah mengajarku dan itu juga sebagai penebus dosa yang telah ku lakukan sebelum ini (shisha punya cerita). Aku puas dan terima kasih juga buat rakan-rakan yang membantu iaitu Mentol, Merce, Izzat J, Jubei, Bean, Effa, Pilin, Nizar, Gori serta ramai lagi yang aku pun tak ingat. Sesungguhnya, inilah usaha bersama kita untuk menyanjung dan membalas jasa para guru.
Kini, sudah 4 tahun peristiwa itu berlalu dan selama tempoh itu jugalah aku sudah berada di dunia luar. Alhamdulillah, hasil bekalan ang diberikan oleh para guruku di sekolah, aku mampu untuk berada di dunia luar ini. Sesungguhnya, kehidupanku di sekolah memang tiada tandingan dan itulah tempat terbaik dan terindah yang pernah aku berada. Buat para guru, terima kasih atas segala jasa dan pengorbanan. Moga kelak, diri ini akan kembali dengan segumpal kejayaan buat cikgu semua banggakan.
....................................................
Guru Oh Guru,
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa,
Jika hari ini seorang raja menaiki takhta,
Jika hari ini seorang presiden sebuah negara,
Jika hari ini seorang ulama yang mulia,
Jika hari ini seorang peguam menang bicara,
Sejarah dimulakan oleh seorang guru biasa,
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis baca.
Guruku,
Budi yang diapungkan di dulang ilmu,
Panggilan keramat cikgu kekal terpahat,
Menjadi kenangan ke akhir hayat.
Terima kasih cikgu.
Selamat Hari Guru.
Perihal hari buat seseorang yang mulia tugasnya,
Mendidik, membimbing dan mengajar,
Bukan sahaja pelajaran demi peperiksaan,
Tetapi juga ilmu untuk sebuah kehidupan.
.........................................................
Kali ini diri ini hendak membuat sedikit coretan mengenai pengalamanku di sekolah. Memang banyak kenanganku di sekolah sama ada bersama teman-teman dan juga guru-guru. Ingin aku berkongsi pengalaman sambutan hari guru ketika aku berada di Tingkatan 5. Padaku, inilah sambutan yang terbaik dan paling meriah pernah diberikan sepanjang 5 tahun aku di SDAR (Sekolah Dato' Abdul Razak).
Kisahnya begini. Suatu hari, ketika aku bersantai di dorm ku (D15), sahabatku, Mentol masuk ke dalam bilik. Katanya " E, ko jadi director sambutan hari guru taw, aku bagi name ko kat cikgu norliza". Sebaik sahaja aku mendengar kata-kata Mentol, terus aku tak jadi tidur siang hari itu. Manalah aku rajin hendak menjadi pengarah projek, tambah pula projek besar seperti ini. Namun, untuk menggembirakan hati sahabatku itu, aku iyakan sahaja.
Pada mulanya, aku hanya mahukan sambutan yang biasa. Seperti kelaziman tahun-tahun sebelum ini. Perasmian, sukaneka dan bersurai. Namun, setelah difikirkan semula, memandangkan ini tahun terakhir aku di kerajaan berdaulat ini, mengapa tidak aku buat satu perayaan atau sambutan yang besar-besaran. Tambahan pula, aku selaku pengrah sudah pasti mempunyai kuasa untuk membuat apa yang aku suka..hahaha..
Dipendekkan cerita, tibalah hari sambutan. Kali ini sambutannya agak berbeza. Ada dua sesi. Sesi siang dan sesi malam. Pada sesi siang, sambutan dimulakan dengan perarakan masuk para guru ke dalam dewan. Kemudian, setelah selesai sesi perasmian, maka bermulalah acara dan pertandingan yang dibuat. Pembukaan sambutan dimulakan dengan acara formasi yang dibuat oleh adik-adik Tingkatan 1 dan Tingkatan 2. Tiga bentuk formasi yang mereka lakukan iaitu bunga tulip, bentuk hati dan WE LOVE U. Jenuh juga untuk menguruskan budak-budak ini semua, maklumlah, F1 dan F2, ramai pula tu. Akhirnya, setelah seminggu latihan, alhamdulillah, pada hari sambutan, ia berjalan dengan lancar dan semua guru sangat terpegun dan teruja. Alhamdulillah.
Kemudian, acara yang diadakan adalah explorace, pertandingan teh tarik, batu seremban, sukaneka dan perlawanan bola sepak antara pelajar dan guru. Seterusnya, acara yang paling dinanti-nantikan iaitu jamuan pun tiba. Kali ini, kami menyajikan sesuatu yang sangat istimewa buat guru-guru. Gerai dibuka mengkut batch untuk menjamu para guru. Macam-macam juadah yang terhidang, Dari kuih-muih sampai la ke piza hut. Aku pun terliur juga tapi hendak buat macam mana, itu semua untuk para guru. Inilah antara kejutan buat para guru dan alhamdulillah, inilah juga yang paling dikenang oleh semua guru sehingga ke hari ini..(yela, makan kot..hahaha).
Selesai sesi siang, tiba pula sesi malam. Sesi malam dimulakan dengan solat maghrib dan bacaan yassin di masjid. Selesai solat isyak, semua meluru ke dewan besar untuk acara di dalam dewan. Acara yang diadakan adalah persembahan dari guru dan pelajar. Sempat juga aku mengadakan persembahan pada malam itu dengan mendendangkan sebuah lagu yang berjudul Biarlah Bulan Bicara. Betapa lagu tu memberi makna yang mendalam kepada diriku dan hanya beberapa orang guru sahaja yang memahami maksudnya. Alhamdulillah, setelah selesai semua persembahan, maka guru-guru pun beredar untuk jamuan malam. Namun, sebaik sahaja guru-guru keluar dari dewan, mereka terkesima apabila melihat Kad Hari Guru gergasi yang tegak di luar dewan. Tinnginya 16 kaki dan lebarnya 9 kaki. Rupa-rupanya, itu kad yang terbesar di Malaysia kerana rekod ketika itu hanya 12kaki tinggi. Aduss, melepas nak masuk tv..hahaha.
Demikianlah kisah sambutan hari guru yang gemilang pernah ku sertai sepanjang diriku bergelar pelajar sekolah. Lebih mengujakan, akulah pengarah untuk projek sambutan hari guru tersebut. Bukan ingin membangga diri, namun itulah hadiah terbesarku kepada semua guru yang pernah mengajarku dan itu juga sebagai penebus dosa yang telah ku lakukan sebelum ini (shisha punya cerita). Aku puas dan terima kasih juga buat rakan-rakan yang membantu iaitu Mentol, Merce, Izzat J, Jubei, Bean, Effa, Pilin, Nizar, Gori serta ramai lagi yang aku pun tak ingat. Sesungguhnya, inilah usaha bersama kita untuk menyanjung dan membalas jasa para guru.
Kini, sudah 4 tahun peristiwa itu berlalu dan selama tempoh itu jugalah aku sudah berada di dunia luar. Alhamdulillah, hasil bekalan ang diberikan oleh para guruku di sekolah, aku mampu untuk berada di dunia luar ini. Sesungguhnya, kehidupanku di sekolah memang tiada tandingan dan itulah tempat terbaik dan terindah yang pernah aku berada. Buat para guru, terima kasih atas segala jasa dan pengorbanan. Moga kelak, diri ini akan kembali dengan segumpal kejayaan buat cikgu semua banggakan.
....................................................
Guru Oh Guru,
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa,
Jika hari ini seorang raja menaiki takhta,
Jika hari ini seorang presiden sebuah negara,
Jika hari ini seorang ulama yang mulia,
Jika hari ini seorang peguam menang bicara,
Sejarah dimulakan oleh seorang guru biasa,
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis baca.
Guruku,
Budi yang diapungkan di dulang ilmu,
Panggilan keramat cikgu kekal terpahat,
Menjadi kenangan ke akhir hayat.
Terima kasih cikgu.
Selamat Hari Guru.
Saturday, May 15, 2010
Nota Buat Dani..
Dani,
Memang percintaan itu satu perkara yang indah,
Semua ingin bercinta,
Semua ingin merasa,
Malah ada yang sanggup mati demi cinta,
Kerana biasanya percintaan itu menjanjikan bahagia.
Tapi kau perlu ingat Dani,
Dalam bercinta,
Dalam berkasih,
Dalam bersuka ria,
Kadang-kadang pahit akan menjelma,
Bukan setiap masa perjalanan cinta itu indah,
Seperti melayari bahtera di lautan,
Kadang-kadang ada ribut dan taufan,
Yang bisa membuatkan kita goyah dan tertekan,
Sebab itu perlunya kepakaran dan pengalaman,
Silap haribulan karam terkapai-kapai.
Kisah kau memang pilu,
Tak terduga oleh kau perkara sebegitu berlaku,
Biasalah Dani, siapa tak sayang kekasih hati,
Tambah pula kekasih hati orang lain yang miliki,
Tapi kau kena mengerti Dani,
Bahawa kekasih hati kau kini sah bersuami,
Perlu untuk kau mengundur diri,
Perlu juga kau fahami,
Bahawa cinta tidak semestinya memiliki.
Apa yang kau lakukan salah Dani,
Mengintip dan mengekori jejak kekasih kau itu,
Haram dan hukumnya berdosa,
Sebab itu perlu kau hentikan,
Dan perlu untuk kau terus bergerak,
Jangan menunggu perkara yang tak pasti,
Atau yang lebih tepat,
Mustahil terjadi.
Dani,
Hidup memang begini,
Kadang-kadang kita rasa kejam,
Kadang-kadang kita rasa tak adil,
Kita menangis,
Kita bersedih,
Dan kita merintih,
Kenapalah perkara ini terjadi ke atas kita,
Tapi itulah peliknya hidup,
Bila jadi macam tu kat kita,
Kita akan jadi kuat,
Kita akan lebih mengerti erti cinta,
Lebih mengerti makna dunia,
Lebih menghargai si dia,
Maka jangan kau berdendam Dani,
Lapangkan hati kau dan bukalah mata kau,
Bila itu berlaku,
Yang pelik kan bertukar menjadi yang cantik.
Dani,
Ayahku pernah berpesan kepadaku,
Mungkin agak lucu tapi ia berilmu,
Katanya,
Dalam permakanan, kita tak boleh selalu makan yang manis-manis,
Takut nanti dapat kencing manis,
Sebab itu kita kena makan sama masin, tawar, pahit dan masam,
Sebab itu dalam makanan kena bubuh garam, kunyit dan air,
Baru seimbang dan sekata,
Dan begitulah juga dengan hidup kita.
Mungkin pesanan ini berguna buat kau Dani.
Namun begitu Dani,
Sebenarnya aku hormat pada kau,
Betapa kau telah menunjukkan setianya kau pada yang satu,
Benar, cara kau salah dan agresif,
Tapi semua yang kau lakukan adalah demi cinta kau.
Hati kau tak pernah berubah,
Cinta kau tak pernah padam,
Kasih kau tak pernah lenyap.
Kau tidak berhenti dan jemu untuk mencintai kekasih hati,
Mungkin inilah kualiti yang ada pada kau untuk kau curahkan buat yang berhak,
Jangan kau sia-siakan sebuah perasaan cinta yang suci.
Dani,
Teruskan langkahmu,
Aku pasti TUHAN menjanjikan sesuatu,
Selagi kau percaya dan yakin dengan dirimu,
Dan aku akan sentiasa berdoa untuk kebahagiaanmu,
Kerana aku juga pernah sepertimu.
Ikhlas dariku....
Friday, May 14, 2010
Thomas yang Lemas..
Piala Thomas,
Dengar namanya gemilang yang terbayang,
Prestijnya bukan main kepalang,
Hero dijulang ganjaran buat pemenang.
Kali ini,
Bumi berdaulat sebagai medan pertempuran,
Buat pejuang maruah negara dipertaruhkan,
Tinggi sungguh rakyat menaruh harapan,
Melihat kejuaraan sebagai pengakhiran.
Permulaan,
MALAYSIA 2 JEPUN 3,
Terkejut juga mendapat berita,
Kemenangan yang dijangka,
Kekalahan pula yang tiba,
Mujur juga tidak bertemu Nigeria,
Silap-silap sampai peringkat awal sahaja.
Suku Akhir,
MALAYSIA 3 DENMARK 2,
Alhamdulillah kebangkitan menjelma,
Tapi cemas juga,
Skripnya hampir sama,
Mujur Hafiz kembali mendapat kuasa.
Separuh Akhir,
MALAYSIA 0 CHINA 3,
Mungkin kekalahan sudah diduga,
Tapi tidaklah sampai begini mudahnya,
Entah di mana salah dan silapnya,
Takkanlah psikologi masih menjadi punca,
Kerana ini bukan kali pertama.
Kesimpulan,
Penantian terus berpanjangan,
Banyak juga kisah dan coretan,
Pemecatan, kecederaan, pergaduhan dan H1N1,
Lagilah bertambah cemas dan panas,
Mungkin sebab itu En Thomas pun rimas,
Akhirnya dipilih antara Beijing dan Jakarta untuk berkemas,
Kerana di Kuala Lumpur dia mati lemas.
Dengar namanya gemilang yang terbayang,
Prestijnya bukan main kepalang,
Hero dijulang ganjaran buat pemenang.
Kali ini,
Bumi berdaulat sebagai medan pertempuran,
Buat pejuang maruah negara dipertaruhkan,
Tinggi sungguh rakyat menaruh harapan,
Melihat kejuaraan sebagai pengakhiran.
Permulaan,
MALAYSIA 2 JEPUN 3,
Terkejut juga mendapat berita,
Kemenangan yang dijangka,
Kekalahan pula yang tiba,
Mujur juga tidak bertemu Nigeria,
Silap-silap sampai peringkat awal sahaja.
Suku Akhir,
MALAYSIA 3 DENMARK 2,
Alhamdulillah kebangkitan menjelma,
Tapi cemas juga,
Skripnya hampir sama,
Mujur Hafiz kembali mendapat kuasa.
Separuh Akhir,
MALAYSIA 0 CHINA 3,
Mungkin kekalahan sudah diduga,
Tapi tidaklah sampai begini mudahnya,
Entah di mana salah dan silapnya,
Takkanlah psikologi masih menjadi punca,
Kerana ini bukan kali pertama.
Kesimpulan,
Penantian terus berpanjangan,
Banyak juga kisah dan coretan,
Pemecatan, kecederaan, pergaduhan dan H1N1,
Lagilah bertambah cemas dan panas,
Mungkin sebab itu En Thomas pun rimas,
Akhirnya dipilih antara Beijing dan Jakarta untuk berkemas,
Kerana di Kuala Lumpur dia mati lemas.
Movies..
Seronok pula bila upload2 gambar kat blog ni..hehe
So, kali ni santai sket memandangkan gua takde idea..haha
Ni antara movies yang sempat gua tengok sampai bulan 5 ni (hanya yang gua ingat).
Ada yang best n ada gak yang tidak mencapai expectation..
...............................................................
YANG GUA TABIK SPRIIIING..!!
YANG GUA CAKAP "LAYAN JUGAK..."
YANG GUA FRUST (TAK SEPERTI YANG DIHARAPKAN)
So, kali ni santai sket memandangkan gua takde idea..haha
Ni antara movies yang sempat gua tengok sampai bulan 5 ni (hanya yang gua ingat).
Ada yang best n ada gak yang tidak mencapai expectation..
...............................................................
YANG GUA TABIK SPRIIIING..!!
YANG GUA CAKAP "LAYAN JUGAK..."
YANG GUA FRUST (TAK SEPERTI YANG DIHARAPKAN)
Subscribe to:
Posts (Atom)